Banjarnegara, NU Online
Satuan Unit Khusus Barisan Ansor Serbaguna Tanggap Bencana (Bagana) Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menyingsingkan lengan baju. Mereka kembali berbuat ulah, yaitu membantu korban hujan dan angin puting beliung di daerah itu.
Sekitar 15 personil Bagana Banjarnegara dipimpin Zaenal Mustaqin selaku Kasatsus Bagana setempat, berpartisipasi mengevakuasi korban manusia, mobil dengan cara memotong pohon dan pembersihan ranting di lokasi.
"Terjadi hujan dan angin puting beliung kencang sejak pukul 12.45 WIB di seluruh wilayah Kecamatan Banjarnegara. Korban meninggal satu orang atas nama Riska Wardhana (16), pelajar SMA 1 Bawang, warga Desa Tribuana, Kecamatan Punggelan," ujar Kasatsusnas Bagana Chabibullah.
Enam korban luka ialah Badari (80) warga Desa Gemuruh Kecamatan Bawang. Kemudian Eko Setyo (30) warga Desa Kecepit. Lalu Andri Prasongko (20), selanjutnya Edi Tri Tulisno (25), dan Tomi (16), serta Eka (28). Semuanya warga Desa Tribuana, Kecamatan Punggelan.
Chabib menambahkan, pukul 12.30 hingga 13.15 WIB hujan disertai angin kencang turun di wilayah Banjarnegara. Menumbangkan pohon beringin di sekitaran alun-alun dan pohon beringin utama di alun-alun Banjarnegara sebelah Barat.
Saat kejadian tersebut sedang ada event pertandingan volly diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pohon tumbang tersebut menimpa para korban yang berteduh di bawahnya.
"Untuk kerugian materiil ialah adanya beberapa mobil rusak akibat tertimpa pohon. Bagana Purbalingga membantu instansi berwenang setempat. Pukul 14.35 WIB evakuasi korban selesai dan dilanjutkan pembersihan lokasi hingga pukul 15.16 WIB," kata Chabib lagi.
Ulah Banser Banjarnegara dalam penanganan bencana di daerah itu berkelanjutan. Saat terjadi bencana tanah longsor pada Jumat (12/12/2014) mereka juga turun tangan.
Sebanyak 80 kader Bagana diturunkan dalam operasi evakuasi korban sekaligus mendampingi Basarnas Banjarnegara dan Provinsi Jawa Tengah hingga 17 Desember 2014.
"Saat itu, Bagana terlibat mencari puluhan korban baik dari masyarakat setempat maupun pendatang. Namun sebagai fakta, mohon hal-hal positif dilakukan Banser tidak perlu diviralkan. Viralkan saja yang hoaks dan fitnah mengenai kami," kata dia.
Menurut dia, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban di akhirat bagi orang yang senang melancarkan fitnah atau ghibah.
Pahala shalat dan ibadah para pemfitnah sudah dijanjikan akan diberikan kepada yang difitnah walaupun yang difitnah itu tidak pernah shalat atau beribadah.
Selain itu, jika masih belum cukup pahala sebagai pembayaran akibat berbuat fitnah itu, maka dosa yang difitnah itu akan ditransfer pada si pemfitnah.
"Apalagi sahabat-sahabat Banser yang Insya Allah taat beribadah. Jadi jangan ragu untuk terus menebar fitnah kepada Banser. Terima kasih terus berbagi pahala untuk Banser," ujar Chabib. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)