Bekali Santri, Pesantren Subulus Salam Demak Gelar Buat Kue Pizza
Sabtu, 16 Januari 2021 | 04:00 WIB
Demak, NU Online
Untuk menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan santri, Pengasuh Pesantren Subulus Salam Demak, Jawa Tengah membekali santri-santrinya beragam keterampilan, salah satunya keterampilan membuat 'Pizza American Dough'.
Pengasuh Pesantren Subulus Salam Gus Yazid Rahmanullah mengatakan, pembekalan keterampilan membuat pizza ini diikuti 30 santri berlangsung di Aula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Subulus Salam Demak dengan memenuhi prosedur protokol kesehatan (prokes) Jumat (15/1).
"Asal mula dipilihnya keterampilan membuat pizza, karena sekarang ini kue pizza sedang populer dan diminati komunitas milenial," kata Gus Yazid saat mengikuti bimbingan pembuatan Pizza American Dough yang dipandu Mentor Chef Fadin dan Husein dari Reinz Resto & Coffee.
Disampaikan, di mata wirausahawan ini peluang usaha yang tidak akan dilepas begitu saja. Karena itulah santri Subus Salam Demak selama menekuni aktivitas ngaji kepada kiai juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha.
"Untuk mendukung kegiatan itu pesantren Subulus Salam mendirikan PKBM yang salah satu kegiatannya bergerak di bidang peningkatan kualitas keterampilan santri dan masyarakat," ucapnya.
Masuknya Cheif ke pesantren lanjutnya, diharapkan dapat berbagi pengetahuan, keterampilan dan kreativitas dalam bidang tata boga/kuliner yang sedang trend dan saat ini menjadi gaya hidup masyarakat milenial.
Santri Subulus Salam, Demak Jateng dilatih pembuatan 'Pizza American Dough' yang dipandu Mentor Chef Fadin dan Husein dari Reinz Resto & Coffee. (Foto: Samsul)
Kepada NU Online Gus Yazid menjelaskan, memasuki tahun 2021 ini Pesantren Subulussalam telah menyusun rencana jangka pendek, menengah, dan panjang dalam upaya meningkatkan semangat wirausaha santri.
"Untuk rencana jangka pendek akan diselenggarakan pelatihan secara berkelanjutan dengan beragam materi. Mulai pembuatan aneka kue kering, kue basah, masakan, hingga minuman," ungkapnya.
Dikatakan, sedang rencana jangka menengah akan membuat produksi kue untuk dijajakan di pasaran dan masakan catering yang segmentasinya diarahkan pada pihak yang menggejar hajatan dan wedding.
"Rencana jangka panjangnya santri mampu berperan dan bersaing di pasar kuliner yang kompetisinya semakin ketat. Untuk mewujudkan rencana ini, kami bermitra dengan pihak yang berkompeten," pungkasnya.
Salah satu santri Fatimatuz Zahra (17) mengaku senang mendapat bekal keterampilan membuat kue pizza. Dirinya berharap bekal keterampilan kelak bisa diterapkan untuk membuka usaha setelah selesai mondok.
"Ini pengalaman baru bagi kami. Jangankan membuat, merasakan saja belum pernah. Semoga pihak pesantren ke depannya bisa memberikan pelatihan keterampilan lainnya," harapnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz