Sejumlah pengurus LPNU Jenggawah, Jember saat mengadakan kunjungan ke kantor PT Benih Citra Asia (BCA) di pabrik benih jagung
Jember, NU Online
Sejumlah pengurus Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) MWCNU Jenggawah, Jember mengadakan kunjungan ke kantor PT Benih Citra Asia (BCA) di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, Sabtu (3/8). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mempelajari dan mengamati langsung cara pembibitan sekaligus pemeliharaan tanaman holtikultura yang dibudidayakan perusahaan milik tokoh NU tersebut.
“Sesuai dengan program MWCNU Jenggawah, warga NU diharapkan dapat memanfaatkan lahan kosong di pekarangan untuk tanaman holtikultura seperti terong, kacang panjang, tomat dan sebagainya,” tukanya Ketua LPPNU MWCNU Jenggawah, Supar Efendi kepada NU Online di sela-sela kunjungan tersebut.
Menurut Supar, untuk mencapai hasil yang maksimal tidak cukup hanya mengandalkan ‘ilmu kebiasaan’ seperti yang selama ini dijalankan oleh masyarakat (petani). Sebab untuk berbudi daya tanaman atau apapun, ada ilmunya mulai dari pemilihan bibit, cara tanam, hingga merawat dan membesarkan tanaman sampai berbuah.
“Kami belajar itu, memang tidak cukup satu hari, tapi paling tidak kami sudah punya bekal awal,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua MWCNU Jenggawah, Sucipto menegaskan, pihaknya sangat tertarik untuk mengembangkan tanaman holtikultura di lahan-lahan kosong di pekarangan warga. Sebab manfaatnya cukup besar, yakni selain untuk dikonsumsi sendiri juga lebihnya dapat dijual.
“Ini sambilan tapi manfaaatnya sangat besar,” jelasnya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT BCA, H Slamet Sulistyono menyatakan siap untuk membantu apapun yang dibutuhkan petani di bawah naungan NU Jenggawah, misalnya cara penanaman dan perawawatan tanaman.
“Bahkan pemasaran kami juga siap membantu melalui jaringan usaha kami,” tukasnya.
Ia menambahkan, sesungguhnya budidaya tanaman holtikultura tidak sesulit yang dibayangkan. Teknis dan pemeliharannya juga gampang. Tinggal kemauan dan semangat para petani untuk mencoba budidaya tanaman lain di luar yang sudah reguler seperti padi dan tembakau.
“Kami siap membantu. Petani bisa mencoba tanaman lain, yang bisa jadi untungnya lebih banyak tapi risiko kerugiannya sedikit,” paparnya.
Pewarta : Aryudi AR