Pamekasan, NU Online
Hari Santri Nasional (HSN) adalah momentum meneguhkan kesadaran diri, yaitu melanjutkan perjuangan santri. Sebab, tegaknya kemerdekaan dan terawatnya perdamaian NKRI tidak terlepas dari perjuangan pesantren.
Demikian disampaikan Bupati Pamekasan, Ra Baddrut Tamam dalam acara Ansor Larangan Bershalawat di Pesantren Al-Huda, Sumber Nangka, Larangan, Pamekasan, Ahad (14/10) pagi.
"Tugas kita ke depan adalah melanjutkan perjuangan santri dalam penguatan mental spiritual. Saya menyambut baik kegiatan ini dalam rangka meramaikan dan menyemarakkan HSN," ujar Ra Baddrut.
Menurut Wakil Ketua PW GP Ansor Jatim ini, Ansor Larangan Bershalawat yang diadakan oleh Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Larangan adalah sebagai penguatan keumatan demi meneladani Rasulullah.
"Selain pemimpin spiritual, beliau juga pemimpin negara yang sangat adil dalam memimpin umatnya," ujar Bupati Pamekasan.
Perjuangan Rasulullah di samping meletakkan keyakinan spiritual, tambahnya, juga menunjukkan keteguhan sikap demi kedamaian dan kesejahteraan umat. Itu tercermin dalam masyarakat Madinah yang dipimpin beliau.
Kedewasaan politik harus penuh cinta dan damai, tegas Ra Baddrut. Persaudaraan mesti diutamakan demi kehidupan Pamekasan yang kondusif. "Marilah kita jaga kesiapan mental-spiritual serta kesehatan fisik-sosial," pungkasnya. (Hairul Anam/Muiz)