Suasana penyerahan sembako kepada pemulunh di TPA Pakusari, Kabupaten Jember, Selasa (19/5). (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Wajah-wajah gembira dengan senyum dikulum, tampak menghiasi para pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang terletak di Dusun Krajan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Jember, Jawa Timur. Bukan karena dalam beberapa hari kedepan, Lebaran akan segera tiba. Namun penyebabnya adalah mereka mendapatkan sembako yang dibagikan oleh NU Care-LAZISNU Jember, Selasa (19/5).
Meski sekadar sembako tapi cukup berarti bagi mereka. Bantuan yang mereka terima dapat menjadi pengobat dahaga di tengah gersangnya penghasilan saat ini.
“Alhamdulillah, terima kasih banyak atas bantuannya,” ujar Pak Darman, pemulung asal Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Jember.
Menurutnya, dampak virus Corona juga menghajar penghasilan para pemulung. Sejak Corona muncul di bumi Jember, sirkulasi ekonomi di sekitar TPA menjadi melambat. Bahkan hasil sampah yang telah disetor kepada pengepul, juga tak jarang mengalami keterlambatan bayar.
“Tapi mau bagaimana lagi, kami tetap harus kerja. Tidak kerja makan apa, apalagi menjelang Lebaran,” urainya.
Keluhan serupa juga disampaikan Pak Samsul. Menurut warga Desa Kaliwining, Kecamatan Pakusari ini, setelah Corona mendarat, ekonomi pemulung mendapat pukulan telak. Bukan karena kekurangan sampah, tapi karena harga bahan sembako naik cukup tajam. Sementara di sisi lain, pemasukan terhambat.
“Makanya, bantuan sembako dari NU, saya nilai cukup membantu, apalagi bantuan dari pemerintah tak kunjung jelas nasibnya. Kami tak memikirkan Lebaran, yang penting kami bisa makan,” ungkapnya.
Sementara itu, NU Care-LAZISNU Jember, Kholilur Rohman menegaskan, pembagian sembako dimaksudkan untuk membantu meringankan beban para pemulung. Dikatakannya, pemulung yang hidupnya berjibaku dengan sampah itu, perlu dibantu agar bisa tersenyum menjelang Lebaran.
“Ya kita hanya membantu semampunya. Semoga menjadi amal yang baik bagi NU,” ungkapnya.
Untuk diketahui, NU Care-LAZISNU Jember memang cukup rajin berkegiatan sosial. Sejak status darurat corona diberlakukan, NU Care-LAZISNU Jember langsung bergerak, membuat ribuan masker untuk dibagikan gratis kepada masyarakat. Tidak hanya itu, mereka juga memnberikan bantuan sembako secara sporadis terhadap warga yang terdampak virus Corona.
Aksi sosial kali ini memang menyasar segmen pemulung yang ‘bermukim’ di TPA Pakusari. Setidaknya NU Care-LAZISNU Jember menggelontorkan 150 paket sembako kepada mereka.
“Sekali lagi, semoga bermanfaat,” ucap Pak Nanang, sapaan akrab Kholilur Rohman.
Gunung sampah di TPA Pakusari, ternyata menjadi sumber panghidupan para pemulung. Mereka tidak hanya berasal dari sekitar TPA, tapi juga datang di luar Pakusari. Setiap hari, TPA tersebut dikirimi 140 ton sampah, yang datang dari seluruh pelosok Jember. Sampah-sampah itu dikais, dipilih dan dipilah, lalu dijual kepada pengepul.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi