Ketua PCNU Kencong, Jember, Kiai Zainil Ghulam (paling kanan) bersama pejabat Kemenag Jember di lokasi peletakan batu pertama pembangunan rumah warga NU. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Persoalan bangsa bukan sekadar wabah Corona yang tak hilang-hilang, tapi ada masalah kemanusiaan yang cukup memprihatinkan. Di Dusun Krajan, Desa Purwosari, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Jawa Timur terdapat sebuah gubuk tua yang sangat tak laik dihuni manusia.
Tidak mengherankan jika rumahnya tua, lantaran Pak Sarjo, si pemilik rumah, hanyalah pekerja serabutan dengan usia yang sudah cukup renta. Hampir pasti, rumah serupa itu cukup banyak namun belum sempat terekspos di ruang publik.
Rumah itu tenyata mendapat perhatian PCNU Kencong, Kabupaten Jember . Di tengah wabah Corona yang cukup menyiksa ini, PCNU Kencong tak pernah abai terhadap tugas sosialnya. Selasa (7/7), rumah tersebut direhab secara gotong royong dengan melibatkan Banser dan pengurus MWCNU Gumukmas, Kabupaten Jember.
Dalam kesempatan itu, Ketua PCNU Kencong, Kiai Zainil Ghulam berkenan meletakkan batu pertama pembangunan rumah sederhana tersebut. Menurut Gus Ghulam, sapaan akrabnya, meskipun masyarakat sibuk menghadapi wabah Corona, namun persoalan kemanusiaan tak patut diabaikan.
“Ya Allah, rumah ini sudah sangat tidak laik, wajib direnovasi. Kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan terlibat dalam aksi sosial ini,” ungkapnya usai peletakan batu pertama.
Alumnus Islamic Call College, Tripoli, Libya itu menegaskan, aksi sosial semacam itu akan terus dilakukannya sesuai kemampuan. Sebab NU memang harus hadir tidak hanya dalam keriuhan politik tapi soal sosial juga tak boleh diabaikan.
“Sekecil apapun kita harus berbuat. Kit a harus memberi manfaat. Jangan sampai wujuduhu ka’adamihi (adanya seperti tidak adanya),” urainya.
Gus Ghulam menambahkan bahwa penanganan masalah kemanusiaan seperti itu merupakan tanggung jawab bersama, termasuk pemerintah. Apalagi pemerintah mempunyai kekuasaan dan anggaran, sehingga wajib hukumnya memberi bantuan kepada mereka yang berhak.
“Istilahnya kalau menurut saya, bukan bantuan, karena mereka memang berhak. Jadi itu sudah kewajiban bagi pemerintah,” urainya.
Sementara itu, Pak Sarjo menyatakan bersyukur mendapat bantuan renovasi rumah hasil kerja sama NU Kencong dan Kemenag Jember itu. Dikatakannya, keinginan untuk merenovasi rumahnya telah lama muncul seiring kian lapuknya rumah tersebut. Namun apa boleh buat, ia tidak memiliki cukup biaya untuk merenovasi rumahnya.
“Makanya kami berterima kasih atas bantuannya. Semuga dibalas oleh Allah,” katanya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi