Cetak Generasi Qur’ani, LP Ma’arif Kencong Jember Gelar Pelatihan Terjemah Al-Qur’an
Sabtu, 4 Juli 2020 | 14:00 WIB
Pengurus Cabang LP Ma’arif Kencong, Jember dan panitia Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an saat penutupan pelatihan, Sabtu (4/7). (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Aryudi A Razaq
Kontributor
Jember, NU Online
Lahirnya generasi muda yang bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih, sangat dibutuhkan di negeri ini. Lebih-lebih bisa sedikit-sedikit memahami maknanya. Sebab, semakin banyak para remaja yang bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, maka tentu bangsa ini semakin dekat dengan tuntunan Allah.
Namun faktanya cukup miris. Pengajaran membaca Al-Qur’an semakin terabaikan. Anak-anak dan para remaja justru semakin lengket dengan gawai yang notabene mampu ‘menghipnotis’ pemiliknya dengan beragam informasi, game dan sebagainya.
Kenyataan itulah yang melatar belakangi Pengurus Cabang (PC) LP Ma’arif Kencong, Jember , Jawa Timur untuk menggelar Program Pelatihan Terjemah Al-Qur’an selama 3 hari di aula SD Nahdlatul Ulma, Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember .
Menurut Ketua PC LP Ma’arif Kencong, H Nurchalim, pelatihan yang bekerja sama dengan Aswaja NU Center dan Safinda Surabaya itu, dimaksudkan melatih para peserta (guru) untuk menerjemah Al-Qur’an dengan metode Safinda. Yaitu cara menghafal Al-Qur’an tanpa menghafalkan.
“Di Kencong itu ada 140 lembaga Ma’arif. Tidak mungkin kami memberi pelatihan kepada mereka semua. Karena itu, peserta yang kesemuanya guru itu diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada murid-murid , sehingga mereka bisa membaca Al-Qur’an sekaligus memahami maknanya,” jelasnya saat penutupan pelatihan, Sabtu (4/7).
Ia menegaskan, dewasa ini para kiai dan pengurus NU tidak boleh lengah untuk mendidik generasi muda dalam membaca Al-Qur’an. Sebab jika tidak, media sosial akan semakin leluasa meracuni otak dan kehidupan mereka.
“Kita tidak cukup hanya menyiapkan tenaga pendidik, tapi juga wajib mencari cara agar anak-anak tertarik untuk belajar membaca Al-Qur’an,” terangnya.
Di tempat yang sama, Wakil Sekretaris PCNU Kencong, Gus Agus Tanthowi Jauhari berharap agar peserta pelatihan dapat menerapkan ilmunya baik kepada murid-murid maupun kepada masyarakat. Sebab semakin banyak generasi muda yang bisa membaca Al-Qur’an dan bisa memahami maknanya, semakin baik dan kalamullah semakin hidup.
“Sebab apa, sebab Al-Qurlan itu sumber ilmu dan sumber akhlak. Orang yang bisa membaca Al-Qur’an, secara mental ia merasa malu untuk berbuat hal yang tidak-tidak,” jelasnya saat memberikan sambutan penutupan di hadapan 62 peserta.
Sementara itu, salah seorang pemateri, Agus Sugiyanto, mendorong peserta agar terus merawat dan membumikan amalan Nahdliyah, termasuk kebiasaan mengkhatamkan Al-Qur’an. Sebab saat ini dan kedepan, godaan dan tantangan membaca Al-Qur’an cukup besar mengingat serbuan media sosial cukup dahsyat.
“Tugas kita semua adalah terus membumikan amalan NU agar NU terus hidup,” harapnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua