Daerah

Diklatsar Banser Ponorogo menuju Sejuta Kader

Jumat, 23 November 2012 | 14:25 WIB

Ponorogo, NU Online
Curah hujan yang semakin tinggi intensitasnya menambah udara di wilayah Kecamatan Pudak Ponorogo semakin dingin.

<>

Namun demikian, daerah pegunungan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Trenggalek ini tidak menghalangi PC GP Ansor Ponorogo untuk menyelenggarakan Diklatsar Banser. 

Kegiatan dilaksanakan selama 6 hari dimulai pada hari Sabtu (17/11) dan berakhir pada hari Kamis (22/11) bertempat di lingkungan Kantor Camat Pudak. Sebanyak 100 peserta barasal dari 3 kecamatan; Pudak, Sooko dan Pulung mengikuti Diklatsar dipandu oleh Tim Instruktur Satkorcab Banser Ponorogo.

Bertindak sebagai inspektur upacara Sahabat H Imam Kusnin, Kasatkorwil Banser Jawa Timur mewakili Kasatkornas yang masih berada di luar Jawa. 

Dalam sambutannya, Kusnin banyak memberikan motivasi bagi para peserta untuk tidak cukup mengikuti diklat lalu berhak memegang KTA, tapi lebih dari itu alumni Diklatsar harus segera bergabung dengan Banser di tingkatannya masing-masing dan mendarmabhaktikan tenaga dan fikirannya untuk membentengi akidah Ahlussunnah wal Jama’ah dari rongrongan paham lain yang mengganggu keutuhan NKRI. 

Turut hadir pada upacara pembukaan antara lain Plt Camat Pudak, Danramil Pudak, Kapolsek Pudak, PCNU, MWC NU Pudak dan para ketua Banom NU.

Diklatsar kali ini seakan menjadi ujicoba pendelegasian tugas kepada PAC sebagai organizing committee yang menurut PO GP Ansor yang baru memang dibenarkan sehingga pesertanya pun terbatas pada para pemuda di wilayah PAC pelaksana kegiatan.

“Kita membatasi peserta hanya 100 orang berasal dari 3 kecamatan karena sesuai PO GP Ansor, PAC GP Ansor diperbolehkan melaksanakan Diklatsar,” tutur Idam Mustofa, Pjs Ketua GP Ansor Ponororogo.

Syamsul Ma’arif, sekretaris PC GP Ansor Ponorogo juga mengatakan, pola pelaksanaan Diklatsar oleh PAC diharapkan untuk memacu potensi pengurus PAC se-Ponorogo untuk dapat melaksanakannya secara mandiri, sedangkan PC sebatas berperan sebagai fasilitator dan penyedia tenaga instruktur ataupun narasumber.

“Tekad kami menciptakan sejuta kader. Ini mungkin mimpi, tapi memang visi itu harus penuh dengan mimpi. Mimpi PC tidak akan mungkin terwujud jika tidak didukung oleh kerja nyata PAC.” Kata Samsul

Selain materi KE-NU-an, sejarah dan dinamika GP Ansor-Banser, dan teknis ke-Banser-an, peserta Diklatsar juga disuguhi materi yang dapat menjadi bekal saat para peserta telah terjun di lapangan, semisal kelalulitasan, dan teknik pengendalian massa/pengamanan.

“Bukannya menafikan pentingnya materi internal, tapi karena kami merasakan, Banser di lapangan harus trampil di bidang kelalalulintasan dan pengendalian massa. Materi-materi internal akan selalu berkembang dan akan tetap menjadi bagian pembinaan anggota Banser setelah Diklat.” Ujar Ahmad Subkhi (Kalibek), Kasatkorcab Banser Ponorogo.

Meskipun berlangsung sukses, namun karena cuaca sangat dingin mencapai 19 derajat C banyak peserta yang terpaksa tidak bisa mengikuti semua sesi karena terserang masuk angin. Kegiatan ditutup dengan pembentukan Liga PSP (Pudak, Sooko dan Pulung) untuk mewadahi para alumni Diklatsar terutama dalam melaksanakan Majlis Dzikir Shalawat Rijalul Ansor. Diharapkan format kader ini menjadi alternatif pembinaan intensif bagi para anggota Banser.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: M Wakhid  


Terkait