Suasana saat mitra (perusahaan) memberikan penjelasan terkait bibit jagung yang baik terhadap pengurus MWCNU Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)
Jember, NU Online
Kendati hunjaman Covid-19 terus berlanjut, namun kehidupan tidak boleh stagnan. Sebab jika stagnan, maka masyarakat akan semakin terpuruk dalam ketidakpastian dan penderitaan. Sektor pertanian tak boleh lesu, karena mayoritas warga Indonesia hidupnya bergantung pada bidang yang satu ini.
Oleh karena itu, Pengurus Cabang LPPNU (Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama) Jember, Jawa Timur mencoba bangkit, memfasilitasi kemitraan antara MWCNU dengan PT Benih Citra Asia (BCA). Sosialisasi kemitraan tersebut telah dilakukan Sabtu (20/6) lalu di auditorium PT BCA, Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, diikuti oleh 11 MWCNU.
Menurut Ketua Pengurus Cabang LPPNU Jember, Ovi Faisol Arief, kemitraan tersebut penting karena pihak perusahaan tidak hanya menyuplai bibit tapi juga bertanggung jawab terhadap hasil panen dari bibit yang ditanam. Selama ini, katanya, pemasaran hasil panen menjadi kendala tersendiri bagi petani. Sering kali terjadi saat musim panen tiba, harga malah anjlok.
“Tapi insyaallah dengan kemitraan ini, petani tetap untung,” ucap Ovi kepada NU Online di kediamannya, Rabu (24/6).
Ovi menambahkan, LPPNU Jember juga tengah menjajaki kemungkinan kerjasama kemitraan dengan Nahdliyin di sejumlah daerah seperti Ngawi, Kediri, Jombang, Blitar, dan Malang. Sedangkan mengenai jenis tanaman yang akan ditanam, disesuaikan dengan kebiasaan daerah setempat. Hal Ini dimaksudkan agar petani tidak perlu repot-repot untuk belajar lagi, tinggal memoles dan pengarahan saja.
“Kita sesuaikan dengan kebiasaan daerah setempat. Misalnya Ngawi , itu tanam melon, Kediri dipilih cabai dan mentimun. Kalau Jember sendiri, petani minta jagung, semangka, mentimun, dan cabai. Ya kita ikuti,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Presiden Direktur PT BCA yang sekaligus Wakil Ketua PCNU Jember, H Slamet Sulistiyono menegaskan, kemitraan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil tanaman pangan petani, yang ujung-ujungnya berpengaruh pada terdongkraknya kesejahteraan mereka. Dengan demikian, maka kemandirian ekonomi umat akan tercapai.
“Kalau bicara kemandirian, maka pemanfaatan sektor pertanian perlu ditingkatkan dan dikembangkan karena Nahdliyin hampir semuanya petani,” terangnya.
Sementara itu, Ketua MWCNU Jenggawah, Sucipto menyambut baik program kemitraan yang digelindingkan oleh LPPNU Jember itu. Menurutnya, kemitraan tersebut sangat pas bagi petani (Nahdliyin). Sebab, kemitraan tidak hanya berbicara soal bagaimana cara menamam, dan merawat tanaman hingga menghasilkan sesuatu, tapi juga membuka wawasan petani terkait dengan pemasaran dan sebagainya.
“Yang penting petani juga bisa belajar mencari jaringan,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi