Fatayat NU Jaksel Peringati Harlah di Rumah Pergerakan Gus Dur
Ahad, 24 April 2022 | 23:30 WIB
Sejumlah pengurus Fatayat NU Jaksel berpose bersama usai memperingati Harlah ke-72 di Rumah Pergerakan Gus Dur. (Foto: Dok. PCFNU Jaksel)
Jakarta, NU Online
Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Jakarta Selatan menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-72 Fatayat NU. Kegiatan tersebut diisi dengan seminar, gebyar Ramadhan, dan juga pengumuman serta penyerahan hadiah kepada pemenang lomba video ucapan selamat harlah ke-72 Fatayat NU.
Acara yang diselenggarakan atas kerja sama dengan Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) Jakarta Selatan itu berlangsung di Rumah Pergerakan Gus Dur Kalibata, Pancoran, Jaksel.
“Acara ini diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Jakarta Selatan bekerja sama dengan LKKNU, ada gebyar Ramadhan dan peringatan Harlah Fatayat NU,” kata Ketua PC Fatayat NU Jakarta Selatan Azhar Dini Listanti kepada NU Online, Ahad (24/4/2022).
Adapun seminar yang mengusung tema besar Bangkit Bersama, Berdaya Bersama tersebut diisi oleh dua narasumber yakni Dewan Kehormatan PCNU Jakarta Selatan Dahlia Umar dan Pengurus LKK Pengurus Besar NU (LKK PBNU) Muzaenah Zein.
“Kami undang dua narsum. Pertama, Dewan Kehormatan PCNU Jaksel dan Ketua Netfid Indonesia Dahlia Umar. Beliau berbicara tentang Perempuan Berdaya dari Segi Politik,” paparnya.
“Kedua, Pembina Fatayat NU sekaligus Pengurus LKK PBNU Muzaenah Zein yang bicara tentang Perempuan dari Segi Sosial Budaya dan Keluarga,” sambung Listiani.
Baca Juga
Gus Yahya: Jangan Takut Bermimpi Besar!
Acara gebyar ramadhan sendiri, lanjut dia, merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Jaksel. Selain pengumuman pemenang lomba dan seminar, ada juga pemberian santunan yatim di wilayah Jaksel.
Terinspirasi pandemi
Terpisah, Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini mengungkapkan, tema Harlah ke-72 Fatayat NU terinspirasi dari kinerja serta upaya Fatayat NU dalam mendampingi, mendukung, mengadaptasi isu-isu dan fenomena-fenomena yang terjadi selama dua tahun pandemi.
“Mulai pandemi kemarin kita punya hotline. Jadi, ada sekitar 11 narasumber baik dari PP, PW, konselor yang terus mendampingi para kader Fatayat NU karena banyak sekali kasus-kasus kekerasan yang terjadi ketika pandemi,” ungkapnya.
“Dan itu khusus berbasis gender, karena begitu berbedanya kebiasaan ketika pandemi juga meningkatkan kekerasan di dalam rumah tangga,” sambung Anggi.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori