Nasional

Cegah Perkawinan Anak, Fatayat NU Luncurkan Film Pendek ‘Kecele’

Kamis, 7 April 2022 | 22:30 WIB

Cegah Perkawinan Anak, Fatayat NU Luncurkan Film Pendek ‘Kecele’

Ketum PP Fatayat NU Anggia Ermarini saat memberi sambutan.

Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama menggelar peluncuran film pendek bertajuk "Kecele"  di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Jalan Medan Merdeka Selatan nomor 11, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat pada Kamis (7/4/2022).


Acara yang masih dalam rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-72 Fatayat NU ini diinisiasi sebagai upaya pencegahan perkawinan anak. Film pendek tersebut merupakan dedikasi dari Fatayat NU bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).


“Kita sering kali mendengar di media sosial mengajak nikah muda dengan tanpa ada planning sama sekali. Dan ini sebagai salah satu upaya untuk meng-counter untuk,” terang Ketua Umum PP Fatayat NU Anggia Ermarini saat memberi sambutan.


Pernikahan dini yang terjadi di Indonesia, sambung Anggia, kerap kali digadang-gadang sebagai upaya meminimalisasi perzinaan di kalangan muda. Alih-alih menjadi solusi, langkah tersebut menurut Anggia tidak sesuai karena menikah memerlukan kesiapan yang matang.


“Seringnya atas nama tidak boleh berzina, tidak boleh pacaran, atas nama syar’i, itu menikah di usia 14-17 tahun. Padahal ya, zina itu tetap nggak boleh. Nggak ada toleransi. Tetapi tidak kemudian langkah selanjutnya adalah 16 tahun itu menikah,” ungkap perempuan kelahiran Sragen, 25 September 1974 ini.


Menikah, lanjut dia, bukan hanya perihal menghalalkan hubungan antara lelaki dan perempuan semata. Lebih dari itu, menikah berarti membangun sebuah rumah tangga.


“Sedangkan membangun sebuah tangga haruslah terjadi penyampaian nilai-nilai kekeluargaan sehat kepada anak. Ia meyakini, membagun peradaban terbaik dimulai dari keluarga yang sehat,” terang Anggi.


“Untuk itu, ini salah satu cara kita untuk bisa menyebarkan menahan supaya tidak segera menikahkan anak sebelum mereka siap betul, baik secara fisik, psikologi, maupun sosial. Harus siap dulu baru mereka menikah,” paparnya.


Acara tersebut dihadiri oleh PWNU se-Indonesia. Selain itu, turut hadir Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia (PPPA) Bidang Anak Ulfah Mawardi, Jurnalis Kompas Sonya Hellen Sinombor, dan Ketua Umum PP IPPNU Nurul Hidayatul Ummah.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori