Daerah

Gelar Apel 10.000 Anggota Banser, GP Ansor DIY Bentuk Satgas Anti-Miras

Senin, 4 November 2024 | 19:30 WIB

Gelar Apel 10.000 Anggota Banser, GP Ansor DIY Bentuk Satgas Anti-Miras

Apel solidaritas 10.000 Banser di Lapangan Pondok Pesantren Minggir, Sleman, DIY, Ahad (3/11/2024). (Foto: dok. GP Ansor DIY)

Jakarta, NU Online

Gerakan Pemuda Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Anti-Miras untuk menegakkan amar makruf nahi munkar. Satgas ini di deklarasikan bersamaan dengan apel solidaritas 10.000 Banser bertemakan Satu Komando Jaga Keistimewaan dari Miras dan Kriminalitas di Lapangan Pondok Pesantren Minggir, Sleman, DIY, Ahad (3/11/2024).


Ketua PW GP Ansor DIY, Abdul Muiz mengatakan hal ini merupakan langkah tegas Nahdlatul Ulama yang telah mengeluarkan pernyataan sikap menolak dengan tegas peredaran miras di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.


Pihaknya menyebut, sudah mengajukan izin ke pengurus GP Ansor di pusat. "Kami sudah mengajukan izin Banser pusat untuk mendirikan Satgas Khusus Banser Bebas Miras. Sehingga kami betul-betul bisa memastikan generasi muda kita bisa selamat dari bahaya miras itu,” katanya.


Lanjutnya, Banser meminta polisi menindak tegas peredaran minuman keras (miras) di DIY dan pelaku kriminalitas. Menurutnya Banser lebih banyak mengimbau, karena untuk penegakan menjadi kewenangan polisi. 


"Kami meminta pihak kepolisian menindak tegas peredaran miras dan pelaku kriminalitas di DIY. Tapi jika polisi lamban dalam menyelesaikan persoalan ini, Satgasus Banser Anti Miras akan mengambil langkah tegas," katanya.


Terhadap kasus yang sudah terjadi, katanya, Banser akan terus mengawal proses hukum agar pelaku mendapat hukuman yang sesuai dengan perbuatannya adil.


"Kita tidak boleh lengah, walaupun beberapa toko miras sudah diterbitkan Satpol PP DIY, akan tetapi kita harus terus mengawal," tegas

 

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Minggir, KH Ahmad Muwaffiq atau Gus Muwaffiq mengungkapkan, apel yang melibatkan Banser seluruh DIY karena Yogyakarta tidak sedang baik-baik saja. "Karena peredaran miras. Banser siap membantu pemerintah memberantas peredaran miras," katanya. 


"Miras harus dihilangkan, saya menjalankan fardhu kifayah para ulama, kalau nggak ambil statemen semuanya dosa," tegas Gus Muwaffiq 


Lebih lanjut Gus Muwaffiq mengatakan perlu ditertibkan dan memberi peringatan keras kepada pelaku kekerasan atau peredaran miras. Aksi ini juga merupakan bentuk solidaritas dan menjaga kerukunan suku, ras dan agama.