Yogyakarta, NU Online
Konferensi Wilayah (Konferwil) Ke-XVIII Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan XIV Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah dibuka dan diselenggarakan pada Sabtu (3/9/2022). Konferwil ini digelar hingga Ahad (4/9/2022).
Agenda yang mengusung tema Harmoni Pelajar: Menguatkan Literasi Menuju Jogja Maju Berbudaya itu digelar di Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BBPPM) DIY, Kabupaten Sleman.
Sekretaris PW IPNU DIY Dwi Rahmatullah berharap agar ke depan, para pengurus IPNU hingga pimpinan komisariat dapat menjalin kolaborasi dan sinergi dengan banyak pihak. Di antaranya Bidang Pendidikan Madrasah di Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY; Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, serta Lembaga Pendidikan Ma’arif NU DIY.
“Ke depan harapannya bisa kita sinergikan bersama sehingga IPNU-IPPNU tertanam di seluruh sekolah se-DIY baik tingkat SMP maupun SMA, sehingga juga akan menanamkan pelajar yang berkarakter dan berbudaya,” ungkap Dwi.
Sebagai contoh, Dwi menyebut bahwa kenakalan remaja merupakan salah satu kasus yang harus melibatkan peran IPNU. Ke depan, ia mengharapkan agar para pengurus IPNU-IPPNU Yogyakarta bisa memberikan pencerahan dan teladan yang baik kepada seluruh pelajar di DIY.
Tak lupa, ia memohon maaf apabila terdapat kekurangan selama kepemimpinannya sejak 2019 hingga 2022 ini. Meski begitu, Dwi berjanji akan terus mengawal kepengurusan IPNU DIY hingga 2025.
“Kami akan berusaha terus mengawal kepengurusan selanjutnya dan mengawal pelajar NU DIY sampai kepada orientasi pelajar ini bisa dikatakan sebagai pelajar berbudaya dan berkarakter,” kata Dwi.
Sementara itu, Ketua IPPNU DIY Umi Maryam mengharapkan pengurus IPPNU selanjutnya agar lebih progresif dan masif dalam melaksanakan amanah yang diberikan. Umi kemudian mengingatkan soal hasil putusan Kongres IPNU-IPPNU di Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Ada peremajaan usia di IPNU IPPNU. Dengan ini diharapkan kepengurusan yang akan datang agar menyiapkan kader-kadernya, menyiapkan dirinya untuk bisa menyesuaikan hasil-hasil keputusan yang sudah ada di Kongres,” ungkap Umi.
Selain itu, Umi bersyukur karena belum lama ini ada keputusan yang membahagiakan dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LP Ma’arif di Malang, Jawa Timur. Hasilnya, seluruh pelajar NU sudah otomatis menjadi anggota IPNU-IPPNU. “Nanti harapannya rekan dan rekanita untuk bisa bersinergi dengan LP Ma’arif,” harap Umi.
Senada, Ketua PWNU DIY KH Ahmad Zuhdi Muhdlor juga menyampaikan terkait hasil Rakernas LP Ma’arif NU itu. Ia lantas menyebutkan, LP Ma’arif NU di DIY saat ini tercatat memiliki 170 satuan pendidikan yang terdiri dari pendidikan dasar dan menengah serta sekolah-sekolah khusus.
“IPNU IPPNU tidak perlu mengurus mahasiswa. Uruslah yang pelajar. 170 satuan pendidikan yang ada di DIY ini sudah cukup melelahkan kalau memang serius mengurus dunia kepelajaran di lingkungan NU. LP Ma’arif telah kita instruksikan agar memberikan jalan kepada IPNU-IPPNU untuk melakukan pembinaan ke dalam sekolah-sekolah Ma’arif,” tegas Kiai Zuhdi Muhdlor.
Sebagai informasi, agenda pembukaan Konferwil IPNU-IPPNU DIY itu dihadiri oleh Kasi Guru Bidang Dikmad Kanwil Kemenag DIY Edy Purwanto. Konferwil ini juga dihadiri oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pelajar Islam Indonesia (PII) DIY.
Konferwil diisi oleh paduan suara dari siswa-siswi SMK Diponegoro Depok, Maguwoharjo, Sleman dan dimeriahkan dengan penampilan tari saman dari Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU MTs Nur Iman, Mlangi, Sleman.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Muhammad Faizin