Nasional

Harapan Kader, Ketua Umum Mampu Gerakkan IPNU Menyeluruh

Selasa, 16 Agustus 2022 | 10:00 WIB

Harapan Kader, Ketua Umum Mampu Gerakkan IPNU Menyeluruh

Ketua Umum PP IPNU terpilih, Muhammad Agil Nuruz Zaman. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Muh Agil Nuruz Zaman terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) masa khidmah 2022-2025 pada Kongres XX IPNU, Selasa (16/8/2022) pagi.


Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Cirebon Ahmad Yusuf berharap, Ketua Umum PP IPNU yang terpilih dalam Kongres ke XX IPNU ini mampu menggerakkan roda organisasi secara menyeluruh, mulai tingkat pusat hingga ke tingkat yang paling bawah, yaitu ranting dan komisariat.


Pasalnya, sementara ini ia melihat bahwa pola gerakan pelajar IPNU belum dilakukan secara kolektif menyeluruh hingga ke bawah. Maka sudah sepatutnya IPNU harus memiliki grand desain rencana program kerja jangka menengah yang akan diejawahantahkan hingga tingkat pimpinan ranting dan komisariat.


"Misalnya IPNU back to school. Semua harus seirama dari pusat sampai ranting fokus terhadap back to school," kata Yusuf pada Senin (15/8/2022).


Yusuf juga berharap bahwa pengembangan dan inovasi yang telah dilakukan oleh kepengurusan PP IPNU masa khidmah 2019-2022 tidak berhenti di situ. Misalnya, ia mencontohkan, persoalan data base yang masih terus membutuhkan pengembangan agar semakin sempurna.


Sebab, hal tersebut menjadi kunci untuk distribusi kader. Selama ini, kaderisasi hanya berhenti pada pelatihan dan tanpa kelanjutan yang dapat mengantarkan kader ke jenjang pencapaian yang lebih tinggi. Seorang ketua umum, katanya, diharapkan mampu membaca IPNU dalam kacamata jauh apa yang akan terjadi di masa mendatang secara komprehensif. 


"Kita punya tugas besar soal kaderisasi. Tetapi sekali lagi proses kaderisasi tidak hanya pada level pelatihan. Namun lebih dari itu yakni memastikan proses distribusi kader kita benar-benar dilakukan," ujarnya.


Di luar itu, kata Yusuf, PP IPNU juga harus bisa mengadvokasi pelajar di level pemerintahan. maka dari itu harus punya kemampuan teknokrasi yang baik. “Jika dia tidak paham dengan aturan main pemerintahan, maka IPNU sebagai bagian dari civil society akan tertinggal. Alhasil tidak beradaptasi dengan kondisi bangsa Indonesia,” ucapnya.


Yusuf mencontohkan dengan kondisi bangsa Indonesia yang tengah menyiapkan generasi emas, atau sedang mempersiapkan fenomena bonus demografi.


“Maka jika tidak dipersiapkan sebagai bagian dari civil society, khawatirnya kader IPNU akan ditinggal dan kemampuan kader akan mentah. Contohnya pasca ber IPNU ya sudah selesai juga kemampuan dan skillnya karena tidak terdistribusi dengan baik,” katanya.


Senada, Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Sulawesi Utara Moh Adli Kadili berharap PP IPNU dapat menyentuh wilayah Indonesia bagian timur. Kehadiran PP IPNU dapat memberikan semangat psikologis bagi kader-kader di sana.


“Kami harapkan untuk PP IPNU selanjutnya harus bisa memberikan perubahan yang dapat mengakomodir semua wilayah lebih khususnya wilayah Indonesia bagian timur terkait program serta perhatiannya,” katanya.


“Karena dengan kehadiran serta perhatian PP IPNU kami meyakini mampu untuk memberikan semangat kepada kader-kader IPNU dalam menjalankan roda organisasi yang pada akhirnya mereka merasa bangga menjadi bagian dari IPNU,” lanjutnya.


Adli juga berharap pengelolaan administrasi dan database dapat terus dikembangkan lebih baik dan sesuai zaman. “Diharapkan PP IPNU yang selanjutnya terpilih dapat mempertahankan serta mengembangkan inovasi tersebut menjadi lebih baik ke depan,” ujarnya.


Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah IPNU Bali Achmad Ardy Arifulloh berharap ada kegiatan nasional IPNU yang dapat diselenggarakan di tempatnya. Baginya, hal demikian ini dapat menjadi penarik minat pelajar Bali untuk bergabung dengan IPNU.


Ardy juga mendorong PP IPNU agar betul-betul dapat mengegolkan rekomendasi perihal masuk ke sekolah. Hal tersebut, baginya, akan sangat berarti untuk dapat melakukan kaderisasi di sekolah-sekolah umum.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan