Geliat NU Lumajang Bereskan Seribu Sertifikat Wakaf Jelang 1 Abad
Sabtu, 10 September 2022 | 11:00 WIB
Relawan aset NU yang bertugas membereskan seribu sertifikat di PCNU Lumajang. (Foto: NOJ/Sofyan Arif)
Lumajang, NU Online
Menjelang usia satu abad NU, seluruh elemen di beberapa daerah terus melakukan kegiatan. Termasuk yang dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang, Jawa Timur.
Salah satu yang menjadi ikhtiar besar adalah membereskan seribu serifikat wakaf. Karena itu yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan relawan aset NU dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Lumajang.
Acara yang dipusatkan di gedung NU II Lumajang Desa Sumberejo Sukodono Lumajang ini juga dihadiri Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan pengurus Lembaga Wakaf Nahdlatul Ulama (LWPNU) Lumajang.
Baca Juga
PCNU Lumajang Garap Budi Daya Kambing
Hidayatullah selaku petugas dari BWI mengatakan bahwa target menyelesaikan seribu sertifikat tanah wakaf memang berat. Namun dengan melibatkan Badan Hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama (BHPNU), maka hal tersebut yakin dapat diwujudkan.
"Mencontoh apa yang sudah dilakukan PCNU Banyuwangi yang berhasil menuntaskan seribu sertifkat wakaf, yaitu dengan banyaknya relawan yang terlibat dari ranting-ranting NU. Kami berharap MWCNU yang tadi ini bisa menunjuk minimal 1 atau 2 orang ranting untuk menjadi relawan," kata Hidayatullah yang juga Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Lumajang tersebut.
Tugas pertama bagi relawan adalah melakukan pendataan dan mengidentifikasi tanah wakaf yang ada. Keberadaannya dipastikan apakah telah memiliki sertifikat atau tidak, sekaligus memastikan sertifikat yang ada. Diharapkan, semakin banyak relawan, maka semakin cepat selesai pula target seribu sertifikat ini.
"Strategi termudah yaitu melakukan perubahan nadzir yang kebanyakan perseorangan diubah menjadi nadzir BHPNU,” katanya.
Hal ini dianggap akan lebih cepat daripada memulai dari awal proses sertifikasi tanah atau aset yang ada. Karena kalau hanya mengubah nadzir, peluang cepatnya proses itu lebih besar.
“Tiga bulan insyaallah selesai," katanya yakin.
Dirinya menugaskan kepada para relawan aset NU yang hadir agar melaporkan kepada pengurus MWCNU dan meminta mengirimkan surat kepada pengurus ranting untuk membentuk relawan. Selain itu dirinya membekali para relawan betapa pentingnya penataan aset ini.
"Perubahan nadzir dari perseorangan ke BHPNU sangat penting dilakukan karena untuk penyelamatan aset dan meminimalisir terjadinya kehilangan sertifikat wakaf. Jika ada nadzir perseorangan yang meninggal, maka harus diganti dengan lainnya," tegas dia.
Menimpali hal itu, Ketua Panitia Satu Abad NU di Lumajang, Ikhwanul Muttaqin sudah menyiapkan brangkas khusus untuk tempat penyimpanan sertifikat aset NU. Dan para relawan yang mendapat pembekalan segera membentuk jaringan-jaringan di bawah demi tercapainya seribu sertifikat aset NU ini.
"Giat ini sekaligus membentuk embrio LWPNU di tingkat MWCNU. Setiap ranting akan dibuat koordinator aset juga di sana, mohon doanya semoga sukses dan lancar," tandasnya.
Pewarta: Sofyan Arif