Jepara, NU Online
Salah satu poin ceramah yang disampaikan Kiai Ahmad Muwafiq dalam ziarah dan tahlil bersama di Makam desa Kedungleper kecamatan Bangsri kabupaten Jepara, Sabtu (09/12) adalah bahwa kuburan mengingatkan manusia akan kematian.
“Kuburan mengingatkan bahwa kita akan kembali dipanggil Allah,” tandasnya kepada ratusan hadirin yang memadati makam.
Kegiatan dalam rangka Haul KH Ridlwan ke-47, KH Muchtar Hasan ke-33 dan KH Baidlowi Ali ke-11 itu, Kiai Muwafiq menambahkan, haul ialah kegiatan napak tilas pendahulu.
Kelak, lanjutnya, manusia meninggal sesuai dengan rombongan masing-masing. Sehingga, selaku pengikut Ahlussunah wal-Jama’ah (Aswaja) yang kategorinya sebagai tabiin (pengikut) diimbau untuk mantap.
Kiai akrab disapa Gus Muwafiq itu, sebagai pengikut kiai, santri tidak usah banyak bertanya agar hidupnya tentram.
“Sahabat Ali dan Abu Bakar usai Nabi menceritakan perjalanan isra dan mikrajnya tidak banyak bertanya dan hanya mengiyakan,” contoh Gus Muwafiq bahwa keduanya adalah sahabat yang baik.
Dan sebagai pengikut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, warga NU harus percaya bahwa sanad keilmuwannya sampai kepada Sayyidina Ali dan Nabi Muhammad SAW. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)