Sidoarjo, NU Online
Sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat Universitas Sunan Giri (Unsuri) Waru Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardknas) dengan menggelar acara refleksi bertajuk "Stop diskriminasi pendidikan".<>
Kegiatan diadakan di Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsuri dengan diikuti sekitar 37 kader dan anggota PMII Unsuri dari berbagai fakultas, Sabtu (2/5) malam.
Ketua komisariat PMII Unsuri Ainur Rahman menjelaskan, melalui refleksi ini pihaknya berupaya untuk mencari solusi dari ketimpangan pendidikan antara di perkotaan dengan pedesaan atau sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran Sidoarjo.
"Karena selama ini bisa kita ketahui bersama kualitas dan fasilitas pendidikan antara di kota dengan di desa atau pinggiran itu tidak sama. Sehingga siswa-siswa berprestasi didomenasi oleh siswa/i yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta yang ada di daerah perkotaan," urai Ketua komisariat PMII Unsuri Ainur Rahman.
Ia berharap kepada Dinas Pendidikan terutama di Sidoarjo untuk membangun kasadaran dan pemahaman terkait problematika ketimpangan pendidikan. Dari hasil refleksi itu nantinya ada beberapa rekomendasi yang akan dikirimkan kepada Dinas Pendidikan Sidoarjo. Adapun beberapa rekomendasi itu diantaranya :
Pertama, pengembangan sekolah di kawasan pinggiran guna mewujudkan pendidikan yang bermutu tanpa diskriminasi; Kedua, meminta agar komisi D DPRD Sidoarjo yang membidangi Pendidikan lebih memasifkan perannya dalam controling untuk mengantisipasi terjadinya KKN di tingkat sekolah; Ketiga, mengusulkan Pendidikan menjadi prioritas program kerja pemerintah daerah.
"Karena pendidikan ini merupakan jantung kemajuan dan perkembangan suatu daerah dalam segala sektor. Semoga rekomendasi itu nantinya bisa direalisasikan," harapnya. (Moh Kholidun/Anam)