Tim pembedah rumah saat menyurvei kondisi rumah warga nahdliyin yang tidak layak huni. (Foto: NU Online/Hairul Anam)
Pamekasan, NU Online
Ketika kemarau tiba, sengatan matahari tidak dapat dihindari. Tatkala musim hujan datang, harus mengungsi guna menghindari air deras yang masuk dari genting yang bocor.
Begitulah kondisi rumah di Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, dan Desa Sentol serta Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Ketiganya dipastikan akan dibedah atau diperbaiki oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan.
Bedah rumah tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan guna memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-97 Hijriah. Kondisinya sudah disurvei oleh panitia khusus pada Selasa (25/2) siaag.
"Ketiga rumah tersebut merupakan target renovasi kami. Alhamdulillah dapat respon positif dari pemilik rumah dan masyarakat setempat," ungkap Koordinator Divisi Bedah Rumah Panitia Harlah ke-97 NU, Abdul Mu'in, saat ditemui di rumahnya, Bettet, Pamekasan, Rabu (26/2) pagi.
Kegiatan bedah rumah, ungkap Asisten Pribadi (Aspri) Bupati Pamekasan tersebut, tiada lain kecuali bertujuan untuk meringankan beban hidup warga NU yang tempat tinggalnya tidak laik huni. Mereka tidak akan dibiarkan sengsara secara berkesinambungan.
“Ini salah satu bakti NU untuk umat; mengasihi, mengayomi dan memberikan teladan, bukan malah menghasut. Gerakan bedah rumah ini untuk menebarkan benih perjuangan kepada seluruh masyarakat akan kehadiran ulama,” tegas mantan Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pamekasan itu.
Dalam waktu dekat, rumah-rumah yang sudah disurvei akan segera diproses. Pasalnya, berdasarkan beberapa temuan di lapangan, rumah-rumah tersebut sangat memprihatinkan.
“Ada yang nyaris roboh. Tentu itu sangat membahayakan pada penghuninya. Dalam beberapa hari ke depan, tim bedah rumah akan datang kembali untuk melakukan pembongkaran. Setelah dibongkar, langsung kita bangun kembali,” lanjut Mu’in.
Anggota Divisi Bedah Rumah Nyai Romlah menambahkan, agenda tersebut betul-betul dilakukan agar bisa memberikan manfaat bagi sesama manusia. Pihaknya mengaku sangat bersemangat. Itu menginngat kegiatan bedah rumah tergolong aksi nyata yang sangat dibutuhkan kaum fakir miskin.
“Kita sebagai penerus perjuangan para nyai dan kiai NU, maka seharusnya memberikan rasa nyaman dan kebahagian. Apa yang kita bantu semoga membuahkan berkah,” kata Nyai Romlah.
Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Pamekasan itu menegaskan, kegiatan bedah rumah tentu belum mampu menjangkau rumah-rumah fakir miskin secara keseluruhan.
"Setidaknya aksi kami ini bisa menjadi inspirasi bagi para dermawan untuk melakukan aksi serupa, utamanya pihak pemerintah yang juga punya kewajiban menolong warganya yang dirundung kemiskinan," tukasnya.
Kontributor: Hairul Anam
Editor: Aryudi AR