Hasil Koin NU di Tegal untuk Bantu Korban Rumah Terbakar
Selasa, 8 September 2020 | 15:00 WIB
Tegal, NU Online
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Blubuk Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah melalui Unit Pengelola Zakat, Infaq dan Sedekah (UPZIS) menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di RT 06 RW 01 Desa Blubuk yang terjadi pada Jumat (4/9).
Bantuan disalurkan oleh Ketua UPZIS PRNU Blubuk Ustadz Mangkurasgono didampingi anggota UPZIS Maus, H Warjo, Kepala Desa Blubuk Handi Wisnu Wibowo, Ketua RT 06 RW 01 Kartono, dan Satkorkel Banser setempat pada Sabtu (5/9).
Menurut Mangkurasgono, bantuan NU Peduli adalah wujud nyata kepedulian NU dan Badan otonomnya terhadap warga yang tertimpa musibah. Sedangkan dana tersebut bersumber dari Kotak Infak NU (Koin NU) Desa Blubuk.
"Alhamdulillah, meski baru berjalan satu bulan dan terkumpul putaran perdana. Koin NU Blubuk bisa menyalurkan donasi untuk Ibu Waryem yang terkena musibah kebakaran," ujarnya
Dijelaskan, bantuan yang disalurkan berupa 1 karung beras 25 kg dan mie instan. "Meski belum seberapa bantuan ini, setidaknya bisa bermanfaat dan meringankan beban korban," ungkapnya.
Ibu Waryem (80) menyampaikan terima kasih atas kepedulian NU terhadap musibah yang dialaminya. "Terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan mendapat pahala dari Allah SWT," ujarnya.
Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Blubuk Ustadz Syamsudin didampingi LDNU Ustadz Abdul Qodim kepada NU Online, Selasa (8/9) menuturkan, program Koin NU Desa Blubuk baru berjalan sejak Juli 2020 dan penarikan perdana pada akhir Agustus 2020 lalu. Dengan jumlah munfik sementara baru 200 kaleng.
"Hasil Koin NU Blubuk untuk penarikan pertama dari 200 kaleng terkumpul sejumlah Rp7,3 juta. Mudah-mudahan ke depan pemasukan Koin NU akan lebih banyak dan bisa bermanfaat bagi masyarakat dan khususnya warga NU," harapnya.
Abdul Qodim menambahkan, untuk selanjutnya Koin NU Blubuk ada penambahan 200 kaleng. Diharapkan koin NU bisa istiqamah dan terus meningkat. "Untuk penarikan Infak koin NU putaran kedua akan bertambah karena ada penambahan jumlah kaleng dan munfik. Mudah-mudahan istiqamah," tambahnya.
Data yang dihimpun NU Online, kronologi kejadian kebakaran yakni pada hari Jumat, (4/9) sekitar pukul 08.00 WIB setelah nemasak ibu Waryem meninggalkan rumah menuju rumah ibu Sawi untuk bekerja mengupas jagung.
Selanjutnya, sekitar pukul 10.00 WIB saksi Sujinah (38) melihat asap sudah mengepul di atap rumah korban, dan saksi selanjutnya meminta tolong kepada warga sekitar rumah untuk memadamkan api.
"Pukul 11.00 WIB api dapat dipadamkan oleh warga. Diduga penyebab kebakaran berasal dari api sisa tungku kayu yang digunakan untuk memasak," ujar Sujinah.
Kontributor: Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz