IPNU-IPPNU Sulsel Periode 2021-2024 Fokus Tertibkan Administrasi-Kembangkan Kaderisasi
Selasa, 30 Maret 2021 | 13:00 WIB
Zulkifli Azis dan Nurhikmah Muin terpilih menjadi Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sulawesi Selatan (Sulsel) masa khidmat 2021-2024.
Makassar, NU Online
Zulkifli Azis dan Nurhikmah Muin terpilih menjadi Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Sulawesi Selatan (Sulsel) masa khidmat 2021-2024 pada Konferensi Wilayah (Konferwil) IPNU ke-XlV dan IPPNU ke-Xlll di Gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, Ahad (28/3).
Dihubungi NU Online, Senin (29/3) Zulkifli mengatakan, kepengurusannya akan berfokus pada penertiban administrasi dan pengembangan kaderisasi karena IPNU di Sulsel tingkat kabupaten/kota masih banyak kurang aktif.
"Itu semua harus ditertibkan, karena hari ini kebanyakan SK (pengurus -red) hanya dipakai pada pemilihan kongres dan konferwil, tapi tidak ada kader yang tercipta sehingga yang datang kongres dan konferwil senior-senior semua," katanya.
Oleh karenanya, pihaknya akan memulai menertibkan soal pengurus IPNU dari tingkat pimpinan anak cabang (PAC) atau kecamatan hingga pada pengurus wilayah atau provinsi dengan mengacu pada Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) IPNU.
Di dalam PD dan PRT IPNU, dia menyebut pengurus PAC maksimal usianya 24 tahun, pengurus pimpinan cabang kabupaten/kota maksimal 25 tahun, sementara itu pengurus pimpinan wilayah maksimal 27 tahun.
Selain itu, dia juga akan berfokus pada persoalan kaderisasi dan akan mengaktifkan jenjang kaderisasi di IPNU. Yaitu Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), Latihan Kader Muda (Lakmud) dan Latihan Kader Utama (Lakut).
"IPNU Sulsel hanya perlu ditertibkan, karena dari segi pengaderan kurang aktif, pengurus kurang rapih dan semua itu harus diubah dan Insya Allah akan diubah di masa kepengurusan saya. Jadi semua PC harus aktif melakukan kaderisasi dan tidak ada lagi PC gaib, ada SK-nya tapi tidak orangnya," pungkas Zulkifli.
Sementara itu, Nurhikmah Muin juga mengaku prihatin dengan kondisi IPPNU di Sulsel. Menurutnya masih banyak pimpinan cabang (PC) belum aktif. Dia berharap, kepengurusannya kembali aktif melakukan kaderisasi dan perbaikan administrasi.
"Semoga kaderisasi ke depan dan juga administrasi bisa lebih teratur, tidak kocar-kacir lagi seperti sebelumnya," tutur Hikmah sapaannya. Ke depannya, dia juga akan berfokus pada eksistensi IPPNU Sulsel agar lebih dikenal masyarakat, khususnya di kalangan pelajar.
Profil Singkat Zulkifli Azis
Zulkifli Azis lahir di Pangkep, 30 Maret 1997. Dia memulai jenjang pendidikannya di SD Inpres Magemba Maros 2002-2008. Kemudian jenjang MTs dan MA, ditempuh di Pesantren Nahdlatul Ulum Soreang Maros. Setelah itu, dia melanjutkan jenjang pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dan berhasil meraih gelar Strata Satu (S1) pada 2019.
Sebelum terpilih menjadi Ketua PW IPNU Sulsel, Zulkifli pernah menjadi pengurus PW IPNU Sulsel dan PP IPNU. Semasa kuliah, ia juga pernah menjabat di beberapa organisasi kemahasiswaan, mulai organisasi intra kampus hingga organisasi ekstra kampus—di antaranya adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Profil Singkat Nurhikmah Muin
Nur Hikmah Muin lahir di Pinrang pada 30 Maret 1998. Dia memulai jenjang pendidikannya dari TK Wirabuana Kodim 1404 dan SD 8 Unggulan Pinrang. Selesai dari situ, dia melanjutkan ke MTs Al-Mazaakhirah Baramuli Pinrang. Kemudian dia meneruskan studinya di MAN Pinrang pada 2014. Hikmah lalu melanjutkannya pendidikannya di STAI DDI Pinrang pada 2017. Saat ini, dia tengah berjuang menyelesaikan studinya.
Sebelum terpilih menjadi Ketua PW IPPNU Sulsel, dia tercacat pernah menduduki jabatan di PC IPPNU Pinrang. Dia juga aktif di beberapa lembaga lainnya, seperti KNPI, Denwatser, Karang Taruna, PMII, dan Matan.
Kontributor: Ridwan
Editor: Muchlishon