Daerah

Jadikan Santri Mandiri Lewat SMK Mini

Senin, 24 Februari 2020 | 07:00 WIB

Jadikan Santri Mandiri Lewat SMK Mini

Peresmian SMK Mini di SMK Pemuda Taruna Bojonegoro, Jatim (Foto: NU Online/M Yazid)

Bojonegoro, NU Online
Sebanyak 100 yayasan pesantren yang memiliki Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Timur dipilih untuk melaksanakan program SMK Mini, termasuk SMK Pemuda Taruna di Desa Ngraseh Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro. Hal itu untuk melatih siswa, santri dan masyarakat menjadi enterpreneurship.
 
Kepala SMK Pemuda Taruna Muhammad Imam Muhdi menjelaskan, SMK Mini yang ada di SMK Pemuda Taruna ini mengangkat potensi lokal melalui pelatihan pembuatan batik motif Jonegoroan. 
 
Dalam pelatihan pembuatan batik itu ada dua gelombang pelatihan yakni 150 orang, peserta terdiri dari peserta didik dan santri pondok. Sedangkan gelombang kedua ada 50 orang terdiri dari masyarakat dan alumni yang akan mengikuti pelatihan tersebut.
 
"Hal ini untuk mendukung program peningkatan akses, ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan kesempatan belajar SMK di pesantren dan daerah terpencil. Sekaligus menurunkan angka pengangguran serta meningkatkan perekonomian di lingkungan pondok pesantren, dan daerah terpencil," jelasnya saat peluncuran program SMK Mini dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Sabtu (21/2).
 
Secara khusus pemerintah mendukung pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran SMK di pesantren dan daerah terpencil.
 
"Program ini untuk meningkatkan skill para santri sehingga mampu membuka lapangan kerja di lingkungan pesantren dan daerah terpencil sesuai dengan potensi dan kebutuhan lokal. Selain pelatihan produksi juga bagaiamana pemasarannya nanti," tuturnya.
 
Disampaikan, ke depan lulusan yang memiliki ketrampilan dan bisa diterima kerja di industri ataupun berwirausaha sekaligus terwujudnya 100 produk unggulan SMK Mini.
 
"Targetnya terciptanya 100 sentra usaha berbasis pesantren, mendorong terwujudnya ekonomi kerakyatan di 100 SMK Mini, dan untuk mengurangi jumlah pengangguran terbuka di lingkungan pesantren dan daerah terpencil," bebernya.
 
"Siswa dan juga santri di yayasan pendidikan Pesantren Al-Asy'ariyah tidak hanya diajarkan ilmu umum dan agama, tapi juga dibekali skill untuk dikembangkan dan memberdarayakan diri serta lingkungan sekitarnya," imbuh Imam.
 
Pengawas SMK Pamudji menambahkan, SMK Mini yang ada di SMK Pemuda Taruna ini merupakan program Gubernur Jawa Timur. Ada 100 SMK yang berkesempatan mendapatkan program tersebut, tetapi di Bojonegoro hanya ada dua SMK termasuk SMK Pemuda Taruna.
 
"Kita menindaklanjutinya dengan memberikan modal awal untuk kegiatan awal perkembangan sekolah. Agar bisa berkembang di lingkungan pesantren dan masyarakat," jelasnya.
 
Ditambahkan, melalui program ini pemuda alumni SMK Pemuda Taruna dan pesantren bisa mengenyam skill agar di lingkungan masyarakat bisa dikembangkan. "Setelah ini terus kita kawal agar bisa berwirausaha, bisa bekerja, dan bisa mandiri," pungkasnya.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz