Jumat Berkah, Cara LAZISNU Kota Surabaya Berbagi kepada Duafa
Jumat, 22 Januari 2021 | 06:45 WIB
Pembagian makanan kepada masyarakat melalui Jumat Berkah NU Care-LAZISNU Kota Surabaya, Jumat (22/1). (Foto: istimewa)
Surabaya, NU Online
NU Care-LAZISNU Kota Surabaya, Jawa Timur mengaktifkan program Jumat Berkah. Melalui program ini, NU Care-LAZISNU Kota Surabaya membagikan makanan kepada masyarakat kecil dan kurang mampu.
Seperti pada Jumat (22/1) pagi, program dilangsungkan di Jalan Rangkah Kota Surabaya. Kali ini NU Care menyasar para pemulung, penjaga pintu kereta api, pengendara becak, pengendara ojek daring, dan marbot masjid. Aksi ini melibatkan para relawan dari berbagai banom dan lembaga NU seperti GP Ansor, Banser, dan Pagar Nusa.
"Setiap Jumat sasaran kita berbeda-beda. Jumat berikutnya, sasarannya para petugas kesehatan, pengamen jalanan, warga kurang mampu, yatim piatu sesuai jadwal yang sudah kita tentukan," kata Direktur Program Pendistribusian NU Care-LAZISNU Kota Surabaya Moh Irfan.
Menurutnya, sebanyak 100-300 kotak nasi dibagikan setiap Jumat melalui program Jumat Berkah ini. Dana yang terserap sebesar tiga juta rupiah. "Sumber dana ini berasal dari Koin NU dan donasi dari donatur," imbuhnya.
Ketua NU Care-LAZISNU Kota Surabaya, Yusuf Hidayat, mengatakan bahwa program Jumat Berkah menjadi program mingguan yang dilaksanakan setiap Jumat. Penyaluran ini melalui UPZISNU di tingkat kecamatan.
"Kota Surabaya ini luas, ada 31 kecamatan. Jadi setiap Jumat UPZISNU membagikan nasi kotak di sekitar daerahnya masing-masing," kata Yusuf.
Salah satu kecamatan yang membagikan nasi gratis ini adalah Simokerto. Ketua UPZISNU Simokerto, Romli, menambahkan tujuan dari pembagian nasi kotak ini adalah untuk berbagi dan peduli terhadap orang-orang yang kurang mampu.
"Apalagi di musim pandemi saat ini banyak yang membutuhkan," kata Romli.
Suparman salah satu petugas makam penerima nasi gratis dari program Jumat Berkah mengatakan, adanya nasi kotak gratis ini dia bisa berhemat. Nasi yang ia terima itu bisa dimakan pada jam istirahat.
"Biasanya kalau sudah waktunya istirahat saya ke warung untuk makan, dan habis sekitar 20 ribu rupiah untuk makan dan minum," ujarnya.
Dukungan kepada pelaku UMKM
Jumat Berkah menjadi salah satu program NU Care-LAZISNU Kota Surabaya. Program lainnya untuk menghidupkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ‘mati suri’ akibat Covid-19 dengan pemberian bantuan modal dasar kepada pemilik usaha.
Meski dampak Covid-19 terus meningkat, kata Moh Irfan, pemberian bantuan kepada masyarakat oleh LAZISNU terus dilakukan. Pada September 2020 lalu ada sepuluh kecamatan di Kota Surabaya yang menjadi titik penyaluran ini.
Kesepuluh kecamatan itu adalah Sukolilo, Bubutan, Semampir, Krembangan, Sawahan, Tambak Sari, Gubeng, Pabean Cantikan, Kenjeran, dan Bulak. Setiap kecamatan terdapat satu UMKM yang akan menjadi penerima manfaat program NU Care-LAZISNU.
"Bantuan ini hanya untuk mendorong agar usaha masyarakat terutama para pemuda terdampak Covid-19 tetap berjalan. Target kami 31 kecamatan bisa menerima bantuan dari NU Care-LAZISNU," tutur Irfan.
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori