Jombang, NU Online
Perguruan tinggi di lingkungan pesantren terus memperbaiki diri dalam menghadapi persaingan zaman. Seperti Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Kabupaten Jombang, Jawa Timur yang kini memiliki Indeks Scopus Journal Indonesia (SJI).
Wakil Rektor bidang Kerjasama dan Pengembangan, KH Zahrul Azhar Asumta As'ad (Gus Hans) mengatakan, bahwa Jurnal Register: Scientific Journals of Information System Technology diterbitkan oleh Unipdu.
“Jurnal ini terindeks Scopus, maka otomatis Sinta satu, awalnya Sinta dua. Hebatnya jurnal ini bereputasi internasional, terutama Scopus. Bisa mengharumkan nama pesantren, Nahdliyin dan santri di dunia internasional,” katanya, Senin (21/12).
Menurutnya, jurnal register mulai diterima oleh indeks Scopus pada 28 November 2020. Prosesnya tidak lama dan tidak rumit, karena mulai disubmit ke Scopus pada 3 Juli 2020. Hal ini suatu yang baru bagi pesantren. Karena berusaha unggul dalam bidang sains.
“Masih jarang kampus di lingkungan pesantren yang memulai ini. Kita buktikan kalau pesantren bisa memiliki sistem pengembangan akademik yang berorientasi internasional,” imbuh Gus Hans.
Gus Hans menambahkan, dengan semakin banyak buah pemikiran pesantren dalam bentuk jurnal ilmiah yang go internasional maka semakin banyak orang tertarik belajar Islam ala pesantren. Sehingga ke depan keberadaan ilmuan berlatar belakang pesantren diakui keberadaannya.
Jurnal register ruang lingkupnya saintek sehingga sebagai prestasi lembaga pesantren yang menjadi trend baru. Jurnal internasional merupakan komunitas akademik, yang dapat menjadi penilaian berkelas dunia.
“Tidak mustahil lagi pesantren melahirkan saintis-saintis dunia. Ini harapan kita,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Editor Jurnal Register, Siti Mutrofin menjelaskan, sejak jurnal Unipdu terindeks Scopus, pihaknya banyak diminta berbagi pengalaman ke kampus-kampus lain. Di antaranya Universitas Negeri Surabaya, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Walisongo Semarang, UIN Gunung Jati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Balai Bahasa Bali, dan kampus di bawah naungan Nahdlatul Ulama Jawa Timur.
“Waktu dekat saya akan mengisi di UIN Jakarta, Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto, Universitas Islam Lamongan, dan Universitas Muhammadiyah Semarang,” bebernya.
Mutrofin berpesan, saat ini kampus-kampus terutama di kalangan pesantren waktunya berkolaborasi bukan berkompetisi. Karena jurnal yang bagus adalah jurnal yang dari sisi penulis, editor, reviewer, dan pembaca dari berbagai lintas institusi, wilayah terutama negara dan benua jika targetnya internasional.
Ia menceritakan pada 2015 lalu jurnal Register berdiri. Lalu 2016 memiliki International Standard Serial Number (ISSN) dan sudah melalui proses review dari pakar-pakar di bidangnya. Kemudian 2017 terindeks Sinta tiga dan 2018 terindeks Sinta dua.
“2020 terindeks Scopus dalam waktu 149 hari dan auto Sinta 1. 2021 target kami terindeks Web of Science dan masuk Q4 di Scimago jika memungkinkan,” tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin