Pariaman, NU Online
Khidmah tanpa batas, demikian tema peringatan hari lahir (Harlah) ke-88 Gerakan Pemuda (GP) Ansor tahun 2022 ini. Makna tema peringatan Harlah ke-88 GP Ansor tersebut mestinya ditanamkan oleh para kader ke dalam dirinya. Karena tema tersebut mengisyaratkan bahwa pengabdian kader Ansor tidak dibatasi oleh usia dan waktu.
Demikian diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PWGP) Ansor Provinsi Sumatera Barat Rahmat Tuanku Sulaiman pada Harlah ke-88 GP Ansor yang diadakan Pimpinan Cabang GP Ansor Padang Pariaman di Pesantren Bustanul Yaqin, Pungguang Kasiak, Lubuk Alung Padang Pariaman, Ahad (24/4/2022). Tampak hadir Ketua PCNU Kabupaten Padang Pariaman, Zainal Tuanku Mudo, Dewan Penasehat GP Ansor Padang Pariaman, Armaidi Tanjung, pengurus dan kader Ansor Padang Pariaman serta santri Pesantren Bustanul Yaqin.
Menurut Rahmat, pengabdian kader Ansor tidak memiliki batasan usia dan waktu. Berapa pun tua usianya, jika masih memiliki kekuatan, dalam diri kader Ansor tidak boleh ada kata berhenti maupun pensiun untuk mengabdi.
"Salah satu kunci berkhidmat tanpa batas itu adalah mengabdi atas dasar keikhlasan karena Allah swt. Termasuk mendekatkan diri kepada ulama, sebab ulama merupakan sosok yang selalu dekat kepada Allah swt. Makanya ketika kita aktif di Ansor tak lain dan tak bukan tujuannya untuk menjadi santrinya Kiai Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama. Kita berkhidmat, mengabdi tanpa batas untuk mendekatkan diri kepada ulama yang selalu dekat dengan Allah," kata Rahmat.
Rahmat mengajak seluruh kader Ansor dan santri pesantren untuk untuk terus berproses tanpa batas di dalam organisasi. Sebab organisasi merupakan wadah belajar untuk mengembangkan pontensi yang ada, terutama dalam merumuskan program kerja dan menata organisasi. Apalagi banyak pemimpin yang lahir melalui proses di organisasi.
"Meskipun kita semua adalah pemimpin, jika tidak pernah berproses maka kita tidak akan pernah sukses memimpin," ujarnya.
"Marilah kita doakan kepada Allah swt, semoga pada momentum Harlah tahun ini, GP Ansor tetap eksis dalam menjaga ulama, NKRI dan menjaga para santri dengan tradisinya," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Padang Pariaman Alva Anwar mengatakan, peringatan Harlah tahun ini sebagai momentum kebangkitan organisasi, sekaligus meningkatkan loyalitas dan kecintaan kader terhadap ulama dan NKRI. Selain itu, sekaligus menyemarakkan Nuzul Qur'an di bulan Ramadan.
"Kita harapkan momentum peringatan Harlah ini dapat melahirkan kader kader yang siap berkhidmat tanpa batas untuk organisasi, ulama, dan NKRI. Terutama untuk pembangunan daerah," ujar Alva Anwar.
Dikatakan Alva, di usia ke-88 ini, kebangkitan GP Ansor ditandai dengan kemampuan organisasi untuk melebur dengan masyarakat dan menegakkan fondasi ajaran Islam, terutama Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyah. Ansor merupakan organisasi Banom dari Nahdhatul Ulama yang selalu mengutamakan toleransi dan keadilan dalam membangun gerakan.
"Sebagai masa depan NU, kader Ansor harus mampu menegakkan nilai-nilai keislaman. Termasuk menyemarakkan peringatan hari – hari besar Islam," ungkapnya.
kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Syamsul Arifin