Ketua PWNU DKI: Masyarakat Butuh Ceramah Berisi Harapan di Tengah Pandemi
Ahad, 4 Juli 2021 | 19:30 WIB
Musibah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, diturunkan oleh Allah untuk menguji keimanan dan ketakwaan.
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Maarif mengatakan, di dalam kondisi yang sangat tidak menentu akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, peran para dai atau penceramah sangat dibutuhkan untuk melakukan bimbingan kepada masyarakat.
Menurutnya, dai dan mubaligh perlu menyampaikan materi yang positif sehingga mampu memompa semangat masyarakat untuk menjalani hari-hari yang sulit.
“Dalam kondisi seperti ini masyarakat butuh materi ceramah yang berisi harapan, bersifat kabar gembira, dan berita positif. Kami berharap betul kepada para dai, ustadz, dan kiai untuk menyampaikan materi ceramah yang lebih mengedepankan hal-hal positif,” kata Kiai Samsul Maarif dalam acara Pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa secara virtual, Ahad (4/7) malam.
Ia meyakinkan seluruh masyarakat dan warga NU bahwa musibah pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, diturunkan oleh Allah untuk menguji keimanan dan ketakwaan.
“Insya Allah musibah yang kita alami ini untuk menguji keimanan dan ketakwaan kita dan kita yakin tidak lama bangsa Indonesia ini akan diangkat derajatnya oleh Allah. Karena itu penting sekali memberikan materi ceramah yang bersifat kabar gembira dalam rangka membangun sebuah keyakinan atau psikis yang positif,” jelasnya.
Menurut Kiai Samsul, imunitas harus dijaga dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Imunitas secara jasmani dapat dijaga dengan melalui pola makan yang baik dan teratur. Lebih dari itu, ia berharap agar imunitas yang bersifat rohani pun harus juga dijaga agar tidak menurun.
“Itu sebabnya, ketenangan dalam kondisi seperti ini sangat dibutuhkan. Avicenna atau Ibnu Sina mengatakan bahwa kecemasan, keraguan, ketakutan adalah setengah dari penyakit. Sementara sebuah ketenangan itu adalah sebagian dari obat. Kesabaran itu awal dari kesembuhan atau obat,” tuturnya.
Kemudian, ia berharap agar seluruh pengurus NU di semua tingkatan, dari anak ranting hingga ke tingkat cabang juga melakukan pembacaan shalawat nariyah dan doa bersama, sebagai ikhtiar batin untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
“Mari kita gerakkan shalawat nariyah ini di semua ranting, terutama pada malam-malam Jumat. Saya berharap betul, pengurus ranting, MWCNU mari melakukan pembacaan shalawat nariyah. Insya Allah kalau itu dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, apa yang kita alami sekarang ini akan segera berakhir,” kata Kiai Samsul.
Sebagai informasi, acara Pembacaan Shalawat Nariyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa pada malam kesembilan ini dipandu oleh Sekretaris PWNU DKI Jakarta HM Bahaudin. Adapun yang memimpin pembacaan shalawat nariyah dan doa adalah Wakil Ketua LD PBNU KH Misbahul Munir dan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyampaikan mauizoh hasanah.
Data Covid-19 per 4 Juli 2021
Dilansir dari situs resmi Satgas Penanganan Covid-19, pada hari ini terdapat penambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 27.233 sehingga total menjadi 2.284.084 kasus.
Sementara pasien yang dinyatakan sembuh pun mengalami penambahan 13.127, total menjadi 1.928.274 orang sejak Maret 2020 lalu. Jumlah kematian pasien Covid-19 mencapai 60.528 orang setelah mendapat penambahan 555 kasus pada hari ini.
DKI Jakarta merupakan daerah yang dilaporkan memiliki penambahan kasus baru terbanyak pada hari ini yakni 10.485 kasus, diikuti Jawa Barat dengan 4.458 kasus baru. Namun, DKI Jakarta juga mengalami angka kasus sembuh tertinggi dengan 5.816 orang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Alhafiz Kurniawan