Ketum Fatayat NU Ingatkan Kader, Terus Beri Manfaat kepada Masyarakat
Rabu, 6 Juli 2022 | 13:45 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Erma Rini ketika melantik Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Sumbar dan sejumlah Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU se-Sumbar. (Foto: NU Online/Armaidi)
Padang, NU Online
Kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) harus mampu mengelola kemampuannya untuk menata organisasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat, misalnya mengawal isu-isu terkait perempuan.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Erma Rini ketika melantik Pimpinan Wilayah (PW) Fatayat NU Sumbar dan sejumlah Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU se-Sumbar, Selasa (5/7/2022) di aula Kantor Gubernur Sumatera Barat.
Menurut Anggia, Fatayat NU sejak tahun 2016 sudah mengangkat isu-isu stunting di berbagai daerah agar menjadi perhatian. Terutama di daerah yang angkat stuntingnya tinggi.
"Seperti di Brebes angka stuntingnya waktu itu mencapai 43 persen. Fatayat NU berupaya melakukan advokasi sehingga dapat menekan angka stunting. Dengan melakukan berbagai pendekatan, kegiatan dan rekomendasi Fatayat NU turut mengupayakan penurunan angka stunting ini," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini.
Dikatakan Anggia, kader Fatayat NU di Sumbar yang memiliki instrument, potensi dan kemampuan hendaknya mampu melakukan sesuatu untuk kemaslahatan perempuan di lingkungannya. Selain itu, juga mampu menjalankan dakwah damai di tengah masyarakat. Dakwah damai tidak saja melalui mimbar, tapi juga dengan kegiatan Fatayat NU yang menyentuh isu-isu di masyarakatnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumbar Azwandi Rahman menekankan, kader Fatayat NU tidak hanya kegiatan rutin yasinan dan pengajian, tapi juga harus mampu mengawal paham keagamaan Islam yang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah. Karena serangan dari berbagai kelompok dan paham lain Aswaja semakin gencar, terutama dengan menggunakan media sosial yang memanfaatkan gawai.
"Tema besar NU ke depan merawat jagad, menjaga peradaban dunia. Fatayat NU sebagai dari NU juga dituntut menampilkan dirinya sebagai perempuan NU. Artinya, identitas perempuan NU-nya harus ada di setiap kader Fatayat NU," kata Azwandi Rahman.
Pada saat yang sama, Kabid Politik Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Barat Syahlaluddin menyampaikan, Fatayat NU diharapkan dapat menjadi wadah yang solutif bagi kemajuan perempuan muda di Sumbar khususnya.
"Untuk menjadi organisasi kepemudaan sebagai wahana solutif dan aplikatif, tentunya Fatayat NU harus mampu memformulasikan solusi-solusi terhadap persoalan-persoalan, baik persoalan generasi muda maupun persoalan yang terjadi di masyarakat luas," jelasnya.
Untuk mewujudkan hal itu, lanjutnya, pengurus dan anggota Fatayat NU harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai.
Turut hadir pada kesempatan ini Anggota DPRD Provinsi Sumbar Firdaus, Wakil Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Sumbar Irwandi, dan undangan lainnya.
Kontributor Armaidi Tanjung
Editor: Syamsul Arifin