Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Koliq Arief, yang berpasangan dengan Agus Suyitno, dalam kampanyenya, menyambangi Pondok Pesantren Assalafiyah, Desa Luwungragi, Kecamatan Bulakamba, Brebes, Jateng Sabtu (14/6) sore.
Kehadiran Koliq ke pesantren pimpinan KH Subekhan Makmun itu sebagai upaya memberi semangat pada para santri untuk selalu kehidupan dengan optimis. “Saya, kan, orang pesantren. Jadi, kunjungan ini untuk memotivasi santri agar optimis melangkahkan hidupnya,” ujar Koliq, seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>
Kelebihan santri, menurut Koliq, luar biasa sehingga tidak mampu ditandingi manusia biasa. Santri bisa memiliki kelebihan lewat pemanfaatan panca indra dan hati. Dengan kekuatan itu, santri mampu melakukan proses perubahan dunia. Begitu pun politik yang digunakan santri, sangat cerdas dan bersih.
Dalam orasinya, Koliq menyebut ada 6,6 juta rakyat miskin di Jateng yang perlu mendapat pertolongan. Dan, masyarakat miskin itu adalah Nahdliyin (sebutan untuk warga NU). “Dalam perjuangan politik PKB, Nahdliyin dilibatkan dalam pengentasan kemiskinan,” tuturnya.
Ia pun berjanji akan menerapkan politiknya dengan program kebangkitan desa. Pasalnya, dia yakin, rakyat miskin tidak mungkin dihapuskan. Pasti ada rakyat miskin di bumi ini sebagai bentuk perbedaan strata sosial. Tapi, tidak berarti yang miskin dibiarkan miskin.
Jateng, lanjutnya, dalam 5 tahun mendatang akan memberi apresiasi kebijakannya untuk kesejahteraan desa. “Sandang, pangan, papan, pendidikan, insya Allah bisa terpenuhi,” janjinya.
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa Jateng, Yusuf Chudori, mengungkapkan, pilgub Jateng tidak sekedar kemenangan, tapi pertaruhan martabat partai. Maka, dia menyarankan pada kader partai se-Kabupaten Brebes agar memberi pembuktian pada 22 Juni mendatang, yakni mencoblos.
Gus Yusuf, panggilan akrabnya, yakin, kepemimpinan Agus-Koliq, Jateng akan aman. Sebab, ukuran keberhasilan pembangunan kalau wilayahnya aman. Sangat tepat kalau PKB mengusung pasangan nomor 2 dengan koalisi Nusantara. “Keyakinan kami makin mantap dengan koalisi NU-santri-tentara (Nusantara),” tandasnya.
Kiai Subekhan, merasa gembira dengan kehadiran Tim Agus-Koliq. Dia mengaku mendapat amanat untuk mendukung orang saleh dari sang guru, Habib Lutfi bin Ali Yahya. (rif)