Majalengka, NU Online
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Doni Monardo meminta masyarakat untuk belajar dari lonjakan kasus Covid-19 di India. Salah satunya adalah tidak mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) pada setiap aktivitas terutama saat ritual keagamaan.
"Saat ini pemerintah melarang untuk tidak mudik (lebaran) akan tetapi ada solusi bagi masyarakat yaitu lewat virtual, karena (kalau tidak, cenderung) mengabaikan protokol kesehatan saat melakukan ritual keagamaan," ungkapnya kepada peserta Penyuluh Mitigasi Bencana di masa pandemi Covid-19 di Pondok Pesantren Al Mizan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Kamis (29/4).
Di masa pandemi Covid-19 masyarakat harus menahan diri dari aktivitas-aktivitas yang dapat menimbulkan sebaran Covid-19 makin meningkat. Baik itu kegiatan keagamaan ataupun yang lainnya.
Karenanya, masyarakat memilih tidak mudik di masa pandemi ini adalah tindakan terbaik. Pasalnya, mudik akan menimbulkan kerumunan baru, juga terjadinya transmisi Covid-19.
"Masalah mudik. Narasi mudik hendaknya mengikuti kebijakan dari pemerintah pusat. Ini belum ada perubahan, Kemudian juga kita harapkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan betul-betul dilakukan sesuai peraturan yang ada yaitu patuh kepada protokol kesehatan," ujar Doni.
Peraturan pemerintah terkait larangan atau peniadaan mudik menjelang lebaran semata untuk keselamatan bersama. Sebaran Covid-19 yang saat ini masih belum juga usai harus benar-benar menjadi perhatian serius untuk senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan.
"Sekali lagi momentum Ramadhan, momentum kegiatan Idul Fitri harus kita sadari tahun ini pun mohon tidak mudik dulu, harus bersabar, harus bisa menahan diri, ini semuanya untuk kepentingan bersama," tuturnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al mizan, Maman Imanulhaq merasa berbangga dengan terselenggaranga kegiatan ini. Menurutnya banyak masyarakat, termasuk santri yang memang sedang menunggu arahan-arahan pemerintah secara langsung terkait upaya menghindari dari bencana, termasuk bencana Covid-19.
"Kedatangan beliau sangat ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan khususnya santri-santri Al Mizan. Hal ini menjadi salah satu kebahagiaan bagi Pondok Pesantren Al Mizan," katanya.
Kontributor: Tata Irawan
Editor: Syamsul Arifin