Babat, NU Online
Tantangan lembaga pendidikan semakin kompleks. Dibutuhkan sosok kepala yang memiliki jangkauan ke depan untuk menjawaban zaman yang kian kompetitif.
Salah satu ikhtiar yang dilakukan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Babat, Lamongan, Jawa Timur adalah mengukuhkan sejumlah kepala madrasah atau sekolah. Diharapkan ini bisa menjawab harapan yang demikian tinggi kepada lembaga pendidikan formal di bawah naungan Nahdlatul Ulama.
“Pengukuhan adalah sebuah kebutuhan organisasi. Selain berguna untuk mengisi kekosongan kepala sekolah atau madrasah yang sebelumnya dijabat kepala lama, juga untuk merespons tantangan organisasi dan meningkatkan kinerja sebuah organisasi,” kata Sufa’at, Jumat (9/8).
Dalam pandangan Ketua PC LP Ma’arif NU Babat tersebut, mengukuhan sebagai sebiah hal wajar. "Mari kita pahami, bahwa pengukuhan sebagai sebuah tradisi biasa,” ungkapnya di Raudlah Convention Hall Babat.
Setidaknya ada 30 kepala madrasah atau sekolah yang mendapatkan promosi. Mereka berasal dari yayasan lembaga pendidikan di wilayah kerja binaan LP Ma’arif NU Tuban yang secara serentak dilantik dan dikukuhkan.
Pengukuhan juga merupakan amanat Permendiknas RI nomor 28 tahun 2010 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah.
“Diharapkan kepala yang dikukuhkan kali ini dapat menjalankan tugas dan mengemban amanah dengan sebaik-baiknya agar kinerja sumber daya manusia dan tenaga pendidikan dapat terus meningkat secara konstruktif,” harapnya.
Pengukuhan ditujukan pula untuk terjalin harmonisasi, sinkronisasi, dan penguatan jamiyah agar timbul inovasi-inovasi, motivasi dan semangat. “Hal tersebut untuk memajukan pendidikan di lingkungan LP Ma'arif NU Babat,” jelasnya.
Dalam penjelasannya, pendidikan merupakan sektor penting dan sangat berperan dalam pembangunan bangsa. “Guru dan kepala sekolah merupakan jembatan penghubung yang sangat penting dalam mengembangkan potensi dan daya kritis masyarakat serta memberikan kontrol sosial terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan bidang pendidikan,” urainya.
Sadar dengan tantangan tersebut, dirinya berpesan kepada yang dilantik untuk menjadikan tugas yang baru sebagai sebuah amanah. “Mari kita emban amanah ini dengan baik, dedikasi, komitmen, penuh integritas, sekaligus diniati sebagai sarana beribadah kepada Allah," tandasnya.
Di samping itu, lanjut Sufa'at, setiap pejabat harus menguasai tugas yang diamanahkan. Hal itu penting untuk bisa berinovasi dan melakukan yang terbaik untuk tugas dan fungsinya.
Di akhir paparan, dirinya mengajak kepala yang baru untuk laksanakan tugas dengan dedikasi tinggi dengan komitmen dan penuh integritas. “Kepala harus cepat tanggap dengan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas,” pungkasnya. (Syaiful Alfuat/Ibnu Nawawi)