PBNU Terima Kunjungan Menteri Hubungan Internasional China, Bahas Penjajakan Kerja Sama di Berbagai Sektor
Sabtu, 18 Januari 2025 | 18:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan Menteri Departemen Hubungan Internasional China Liu Jianchao di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Sabtu (18/1/2025).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf didampingi oleh Ketua PBNU KH Mohammad Hasib Chasbullah, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Najib Azca, serta Direktur Institute for Humanitarian Islam Yaqut Cholil Qoumas menyambut langsung belasan delegasi dari Departemen Hubungan Internasional Tiongkok.
Liu Jianchao menyampaikan pertemuan tersebut membahas berbagai upaya untuk menjalin dialog dan mempererat hubungan antara Indonesia dan China di berbagai sektor.
“Saya berdiskusi dengan Ketua (PBNU) mengenai penguatan dialog antara masyarakat kita. Saya percaya agama membantu orang dari berbagai negara untuk saling memahami,” ujar Jianchao.
Ia juga menyoroti peran keagamaan yang telah dilakukan Nahdlatul Ulama dalam menjaga solidaritas dan harmoni sosial. “Organisasi dan pemimpin agama, mereka memainkan peran yang sangat penting dalam memastikan bahwa negara ini hidup dalam persatuan, solidaritas, dan harmoni, jadi kami mendukung itu,” paparnya.
Selain itu, Jianchao juga mengungkapkan bahwa pembicaraan mencakup upaya penjajakan kerja sama antara pihaknya dengan PBNU di bidang perdagangan dan investasi.
“Kami juga membahas kerja sama yang nyata antara pemerintah dan masyarakat termasuk dalam perdagangan dan investasi sangat penting. Kami berharap komunitas agama di Indonesia juga akan berkontribusi pada hubungan yang kuat antara Tiongkok dan Indonesia,” jabarnya.
Sementara itu, Wasekjen PBNU Najib Azca menegaskan pentingnya hubungan bilateral yang didasari oleh nilai-nilai universal dan saling pengertian. Kunjungan ini, menurutnya, menunjukkan bahwa NU memiliki kredensial dan kredibilitas baik di dunia internasional. Terdapat beberapa titik temu penting yang dibahas, termasuk kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan hubungan antarwarga.
“Pertama, hasrat untuk membangun kerja sama dua negara yang lebih baik, termasuk kerja sama dalam bidang-bidang seperti pendidikan, ekonomi, termasuk yang saya kira terpenting juga adalah hubungan antara masyarakat, antar warganya di mana Indonesia adalah negara Muslim terbesar dan di sana ada komunitas Muslim yang cukup besar yang selama ini memiliki hubungan baik antara satu dengan yang lain,” ungkapnya.
Najib juga menyebutkan bahwa kunjungan Jianchao akan diikuti oleh langkah konkret untuk memperkuat kerja sama kedua negara. Ia menilai, pondasi kerja sama ini sudah kokoh, salah satunya melalui semangat Konferensi Asia-Afrika yang dulu diselenggarakan di Bandung.
“Pondasi itu antara lain adanya konferensi non-blok yang dulu dilakukan di Bandung. Bapak menteri besok akan berkunjung ke Bandung karena sebagai bagian dari penghormatan kesepakatan dan langkah-langkah besar yang dibuat oleh para pemimpin kita di masa lalu. Itu yang ingin kita lanjutkan dan NU adalah bagian penting dari itu,” tutupnya.
Di akhir pertemuan, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memberikan cinderamata berupa Prosiding G20 Religion Forum atau R20 “Proceedings of the R20 International Summit of Religious Leaders”. Buku prosiding R20 ini berisi 47 makalah dan memuat catatan reflektif serta kesepakatan bersama dari berbagai pemimpin agama sedunia atas keprihatinan munculnya konflik berlatar belakang sosial keagamaan. Prosiding R20 berisi kompilasi hasil kesepakatan dan gagasan para tokoh agama yang berpartisipasi langsung dalam kegiatan R20 di Bali yang dihelat pada awal November 2022 lalu.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua