Madin Tegal Gandeng Kemenag Gelar Simulasi Pembelajaran Madrasah Diniyah
Jumat, 26 Juni 2020 | 10:30 WIB
Simulasi pembelajaran pada Madrasah Diniyah di Kabupaten Tegal di masa pandemi Covid-19 (Foto: NU Online/Haryono)
Tegal, NU Online
Untuk dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) di Era New Normal, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mengadakan simulasi pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Simulasi digelar Rabu (24/6) di Madrasah Diniyah An-Nashiriyah Desa Paketiban, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal Sukarno, Kasubag Pendidikan dan Agama Bagian Kesra Setda Kabupaten Tegal Mudai, Pemerintah Desa, serta seluruh Pengurus PAC FKDT Kecamatan se-Kabupaten Tegal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno mengatakan, simulasi ini sangat berguna untuk mencari pola pembelajaran yang tepat untuk MDT.
"Karena pesertanya anak-anak, maka pembelajaran MDT harus dapat melindungi anak-anak maupun ustadznya. Untuk penyelenggaraan pendidikan sendiri harus mengacu Perbup Nomor 35 tahun 2020 tentang Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Tegal," katanya.
Menurut Sukarno, FKDT sebagai lembaga harus dapat memberikan contoh yang baik, meskipun Madrasah Diniyah bukan pendidikan formal.
"Protokol kesehatan harus ditaati di antaranya memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga kontak fisik, proses edukasi serta diadakan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan pembelajaran ini," ucapnya.
Selain itu lanjutnya, sebelum melaksanakan pembelajaran tempat harus dipastikan aman. "Untuk itu, penyelenggara pendidikan harus berkoordinasi dengan satuan gugus tugas Covid-19 setempat," imbuhnya.
Kegiatan simulasi pembelajaran di madrasah diniyah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah di masa pandemi Covid-19
Kepala Subbag Pendidikan dan Agama Pemkab Tegal Mudai menyampaikan apresiasi terhadap FKDT yang dapat melakukan simulasi ini. Momen ini sangat tepat sekali untuk persiapan dimulainya ajaran baru, sehingga ketika ada pembelajaran sudah ada kesepakatan.
"Saya mengingatkan untuk selalu menjaga protokol kesahatan. Untuk pembelajaran madrasah tetap menjaga kesehatan. Meski masuk zona hijau, jika orang tua siswa keberatan, jangan dipaksa. Untuk yang termasuk zona merah jangan dipaksakan untuk mulai pembelajaran dulu," ujarnya.
Kepala MDT An-Nashiriyah sekaligus Pengurus FKDT Kabupaten Tegal, Suhudi kepada NU Online Kamis (25/6) menyampaikan kesiapannya mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan.
"Sebelum pembelajaran kita koordinasi dengan Kepala Desa selaku ketua gugus penangulangan covid 19 tingkat desa. Ini dimaksudkan agar mendapatkan arahan yang baik untuk proses pembelajaran ini," jelasnya.
Sementara itu, beberapa langkah yang dilakukan dalam rangka simulasi ini, di antaranya yakni sebelum dilaksanakan pembelajaran, dilaksanakan penyemprotan desinfektan seluruh bagian madrasah secara rutin minimal 2 kali seminggu.
"Di pintu masuk dilakukan cek suhu badan lewat alat thermogun, penyediaan alat cuci tangan sebelum masuk lokasi. siswa wajib pakai masker, dan ustadz disediakan face shield agar mudah mengajar," jelasnya.
Selain itu lanjutnya, jaga jarak tempat duduk meja kapasitas 3 ditempati 1 orang. sosialisasi kepada orang tua agar lebih mengerti tatanan baru, anak wajib membawa makanan sehingga tidak ada pedagang di lingkungan madrasah, dan yang terakhir salingmengawasi dalam pemakaian masker.
Kontributor: Haryono, Nurkhasan
Editor: Abdul Muiz