Bojonegoro, NU Online
Pasca-instruksi Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama, seluruh madrasah maupun lembaga pendidikan yang bernaung di bawah LP Ma'arif Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menggelar upacara Harlah ke-90 LP Ma'arif NU. Upacara yang diselenggarakan serentak tersebut kompak digelar di masing-masing lembaga NU di Kota Ledre ini.
Instruksi perayaan Harlah ke-90 lembaga pendidikan tersebut tertuang dalam surat bernomor 580/PP/SU/LPM-NU/IX/2019 dari PP LP Ma'arif NU tertanggal 10 September 2019. Seluruh sekolah di bawah LP Ma’arif NU di Kabupaten Bojonegoro pun melakukannya dengan senang hati.
Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Bojonegoro, Syaifuddin Asyhari membenarkan adanya instruksi dari LP Ma'arif NU Pusat terkait peringatan Harlah ke-90 Ma'arif NU yang lahir pada 19 September 1929. “Seluruh lembaga (232 lembaga pendidikan) di bawah naungan Ma’arif NU mengadakan upacara harlah ke-90 ini,” jelasnya.
Mantan Ketua PC IPNU Kabupaten Bojonegoro itu juga merinci lembaga di bawah naungan LP Ma'arif Bojonegoro di antaranya 159 MI, 1 SD, 35 MTs, 13 SMP, 13 MA dan 8 SMK. Seluruh lembaga tersebut tersebar di 28 kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
“Tahun ini sementara hanya upacara saja yang dilaksanakan di seluruh madrasah atau sekolah Ma’arif NU se-Kabupaten Bojonegoro. Dalam rangkaian Hari Santri juga. Tapi pelaksanaan di Kota Batu yaitu acara Jelajah Santri pada 23 Oktober 2019 mendatang,” terangnya.
Syaifuddin bertindak sebagai pembina upacara Harlah ke-90 LP Ma’arif NU di MI-MTs Ulul Albab Desa Plesungan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (19/9). Selain membacakan isi pidato dari pusat terkait upacara Harlah ke-90 LP Ma'arif NU bertema Menuju Indonesia Unggul, LP Ma’arif NU Menyiapkan Generasi Emas NU Tahun 2026, ia juga memberi semangat kepada para pelajar NU.
“Banyak tokoh nasional lahir dari pendidikan di bawah LP Ma’arif NU. Peran sosial politik bangsa Indonesia mencatat bahwa NU sebagai lumbung intelektual berkelas internasional,” sebutnya.
Ditambahkan, keberhasilan para tokoh NU menterjemahkan Aswaja sebagai ideologi dunia tidak terlepas dari intelektualisme dan spiritualisme yang di bangun melalui satuan pendidikan yang bernaung di bawah LP Ma’arif NU.
“Ideologi inilah yang dalam perkembangannya mempengaruhi dalam penyusunan dasar negara dan lain sebagainya,” pungkas Syaifuddin yang juga pengurus PC ISNU Kabupaten Bojonegoro itu.
Kontributor: M. Yazid
Editor: Musthofa Asrori