Mahasiswa UIJ Sumbang Alat Tulis untuk Anak Yatim Korban Banjir
Jumat, 29 Januari 2021 | 10:30 WIB
Penyerahan bantuan di sebuah yayasan yatim piatu di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember Jawa Timur, Kamis (28/1).( Foto: Istimewa)
Jember, NU Online
Banjir bandang yang menghantam Jember beberapa waktu lalu, masih menyisakan sejumlah persoalan. Sisa-sisa duka masih tergurat di wajah sebagian korban banjir. Meskipun banjir telah selesai dan para korban sudah menjalani kehidupan seperti biasa, namun untuk kembali hidup seperti sedia kala, belum sepenuhnya bisa. Sebab, materi dan harta benda yang mereka miliki, sudah rusak dan sebagian hanyut bersama air bah yang mengalir deras.
“Itulah sebabnya, kami sengaja membawa bantuan alat-alat tulis karena itu sangat dibutuhkan agar anak-anak bisa belajar lagi dengan normal,” ujar Wakil Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Squad Olahraga (Squor) Universitas Islam Jember (UIJ), Wahyudi saat memberikan bantuan alat-alat tulis kepada sebuah yayasan yatim piatu di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember Jawa Timur, Kamis (28/1).
Menurut Wahyudi, meskipun bencana alam datang melanda, tapi proses belajar-mengajar tak boleh putus. Sebab mereka (murid/santri) adalah generasi masa depan bangsa yang membutuhkan ilmu. Karena itu, ia berharap agar alat perlengkapan belajar itu dapat mendorong mereka untuk memulai belajar dengan lebih giat lagi.
“Harapan kita semua sama, agar anak-anak sekolah dan santri bisa kembali belajar seperti semula,” harapnya.
Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, Jember merupakan daerah yang cukup parah diterjang banjir. Air yang meluap dari sungai setempat melewati jalan, menggenangi rumah dan menyapu sawah. Bahkan 100 orang lebih sempat mengungsi di Balai Desa Wonoasri. Sebagian lagi tetap bertahan di rumahnya meski tak aman juga dari genangan banjir.
Dalam kegiatan sosial tersebut, selain UKM Squor, Mahasiswa Ekonomi Syariah (Himaeksya) UIJ juga bergabung dalam aksi yang sama, untuk meringankan beban warga terdampak banjir. Selain memberikan bantuan berupa alat-alat perlengkapan belajar dan sembako untuk korban banjir di Desa Wonoasri, mereka juga memberikan sumbangan material bangunan untuk Pesantren Arrosyid di Desa/Kecamatan Bangsalsari, Jember.
Sumber dana aksi sosial itu berasal dari penggalangan dana yang mereka lakukan selama tiga sebelumnya. Mereka ‘beroperasi’ di tiga titik, yaitu lampu merah Jalan Gajahmada, Kaliwates tepatnya di samping masjid Roudhotul Muchlisin, Jalan Ahmad Yani, dan perempatan Mangli. Selain menggalang dana dari para pengendara, para mahasiswa itu juga menarik urunan dari internal organisasi.
“Intinya kami hanya menyampaikan amanah, menyampaikan titipan dari masyarakat yang peduli kepada korban banjir,” terangnya.
Wahyudi menambahkan, apa yang disumbangkan tentu masih jauh dari cukup karena jumlah warga terdampak banjir memang cukup banyak. Karena itu, ia berjanji untuk terus berupaya menggalang sumbangan baik secara langsung maupun online.
“Saya yakin ini bermanfaat untuk para korban banjir, dan bagi penyumbang juga bermanfaat sebagai tabungan di akhirat kelak” ungkapnya.
Sementara itu, pembina UKM Squor yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah UIJ, Jasuli mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan oleh anak didiknya itu. Katanya, semangat mereka layak dihargai karena menggalang dana bukan hal yang gampang, namun nyatanya hal itu bisa dilakukan.
“Kami jua berharap (organisasi) yang lain bisa menyusul untuk membantu meringankan beban para korban banjir,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin