Nunukan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menggelar Tausiyah Kebangsaan pada Sabtu (12/6). Dalam acara yang berlangsung di GOR Dwikora, Jl Sei Sembilang, Nunukan, Kalimantan Utara tersebut, Tausiyah Kebangsaan dibawakan oleh Instruktur Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) Nasional, KH Adnan Anwar.
KH Adnan Anwar dalam tausiyahnya menegaskan bahwa bagi Nahdlatul Ulama, Pancasila sudah final menjadi pedoman bernegara. Apalagi NU juga turut membidani terbentuknya NKRI maka tidak ada alasan bagi warga Nahdliyin untuk membiarkan faham dan ideologi yang ingin mengubah Pancasila dan bentuk negara Indonesia.
"Pancasila itu sudah sesuai dengan tuntutan Rasulullah. Begitu pula dengan NKRI sebagai bentuk negara yang mutamadin. Maka wajib bagi kita untuk lebih aktif berkonstribusi dalam mempertahankan kedaulatanya," tandas Adnan.
Ketua PCNU Nunukan, H Imam Malik menuturkan, ada beberapa hal yang mendasari digelarnya acara tersebut. Pertama, untuk mengedukasi Nahdliyin agar semakin cinta tanah air terutama untuk lebih mengaktualisasikan nasionalisme di tapal batas.
"Kita tahu, Nunukan ini adalah kabupaten yang wilayahnya sebagian besar berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak serta Filipina. Dengan kondisi seperti itu maka fardhu 'ain bagi Nahdliyin untuk lebih mempertebal nasionalisme," tutur Imam Malik.
Sebagai wilayah perbatasan, Nunukan secara otomatis juga akan menjadi pintu bagi pihak-pihak tertentu dari dan ke Indonesia. Hal inilah menurut Imam Malik perlu kewaspadaan yang tinggi dari semua pihak.
"Jangan sampai perbatasan menjadi pintu masuk bagi pihak yang ingin merongrong kedaulatan NKRI baik secara fisik maupun secara ideologi," jelasnya.
Selain pengurus PCNU Nunukan serta anggota badan otonom, hadir dalam acara tersebut unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Nunukan seperti perwakilan Bupati Nunukan, Kodim 0911/NNK, Polres Nunukan, Lanal Nunukan, Pengadilan Negeri Nunukan, Kejari Nunukan dan tokoh masyarakat.
Kontributor: Eddy Santri
Editor: Kendi Setiawan