Alfian Fendi Priyaji (Kak Al) menceritakan keteladanan Nabi Muhammad SAW melalui dongeng. (Foto: NU Online/Kifayatul Akhyar)
Banyumas, NU Online
Masyarakat Indonesia khususnya warga Nahdiyin memiliki berbagai macam tradisi untuk merayakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Salah satu yang paling umum dilakukan adalah menggelar pengajian, mengundang dai atau kiai untuk berceramah tentang sejarah kelahiran Nabi. Acara-acara semacam itu biasanya diadakan di tiap-tiap masjid, mushala, madrasah atau dusun.
Tetapi, pemandangan berbeda tampak di halaman Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Falah Desa Kalibenda Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (3/11) sore lalu. Acara peringatan Maulid Nabi yang biasanya berlangsung dengan khidmat dan sakral itu dilakukan dengan riang gembira, penuh canda tawa sekaligus menghibur santri-santri dan masyarakat setempat.
"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Kanjeng Nabi, juga tanpa bermaksud mengurangi esensi dan nilai-nilai dari Maulid Nabi, kami mencoba medium lain yang menurut kami efektif untuk mengenalkan sejarah kelahiran dan meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW kepada anak-anak kami," jelas M. Sodiq Pengasuh TPQ Al-Falah Kalibenda.
Pria yang akrab disapa Ustadz Sodiq itu menceritakan awal mula munculnya ide untuk mengadakan kegiatan mendongeng tersebut berasal dari kegelisahan hatinya yang merasa sangat sulit untuk mengenalkan nilai-nilai agamis maulid Nabi kepada anak-anak, ia merasa perlu metode atau cara lain yang pas dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Setelah berfikir dan berdiskusi panjang dengan istrinya, Dia memutuskan untuk memilih dongeng sebagai cara yang pas dan mengena untuk anak-anak dengan alasan anak-anak akan lebih paham jika kita bisa memberikan pelajaran lewat dunia mereka.
"Saya rasa anak-anak akan lebih suka cara mengaji lewat dongeng yang disampaikan dengan penuh canda tawa dan hiburan, dibanding dengan cara ngaji maulid Nabi pada umumnya," terangnya.
Benar memang, acara yang berlangsung selama dua jam itu terasa hanya jadi sepuluh menit. Santri-santri dan masyarakat setempat tampak antusias dan khidmat mendengarkan dongeng yang disampaikan oleh Alfian Fendi Priyaji (Kak Al) pendongeng asal Bancarkembar Purwokerto.
Kak Al membawakan dongeng sejarah kelahiran Nabi Muhammad dengan gaya yang begitu jenaka. Tak lupa juga Kak Al selalu menyelipkan nilai-nilai dari ajaran Nabi dalam setiap ucapan-ucapanya. Seperti tentang kejujuran, kedisiplinan, rajin belajar dan ibadan, rasa tangung jawab dan dapat dipercaya yang terdengar begitu ditekankan.
Kak Al adalahJuara 1 Lomba Mendongeng tingkat Nasional di Malang Jawa Timur. Dia lahir di Purbalingga 25 April 1993. Dia juga mengenyam pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIIN) Purwokerto. Saat ini mengajar sebagai guru di MI Maarif NU Bojong.
Kontributor: Kifayatul Ahyar
Editor: Kendi Setiawan