Daerah

Mensos RI Dan Ketua ISNU Jatim Motivasi Majelis Alumni IPNU-IPPNU Bojonegoro

Ahad, 30 Juli 2017 | 18:50 WIB


Bojonegoro, NU Online
Setelah berproses di Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Bojonegoro beberapa tahun. Mereka dikukuhkan dalam Majelis Alumni. Pengukuhan Majelis Alumni IPNU-IPPNU ini dilakukan di Hotel Aston Bojonegoro, Ahad (30/7).

Dalam pengukuhan Majelis Alumni IPNU-IPPNU Bojonegoro masa khidmat 2017-2022 dirangkai dengan Halal bihalal dan talk show yang bertemakan 'Kader IPNU-IPPNU Bersatu Menuju Kejayaan Masa Depan'. 

Hadir sebagai narasumber, Menteri Sosial RI,  Khofifah Indar Parawansa, Ketua ISNU Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas yang juga Bupati Banyuwangi dan juga Arif Rohman, Wakil Bupati Blora Jawa Tengah.

Mensos Khofifah menyampaikan, saat ini NU harus fokus dan terukur. Menjadi sangat penting hari ini dimana SDM NU harus memiliki kecepatan mengambil dan ketepatan dalam bertindak. "Terutama berada di tingkat pelajar,  dan khususnya IPNU-IPPNU yang harus kwalitatif. Ruh NU ada di IPNU-IPPNU," terangnya.

Menurut perempuan yang pernah menjabat sebagai Ketua Cabang IPPNU Surabaya ini, sekarang ini filling spirit dilingkungan IPNU-IPPNU sangat lemah. Dilihat dari background pendidikan menurutnya sangat menjanjikan, namun dari sisi actualisasi dirasa sangat mengecewakan.

"Well education IPNU-IPPNU tidak perlu diragukan, namun actualisasi benar-benar mengecewakan," tuturnya. 

Seharusnya, lanjut Ketua PP Muslimat NU ini menambahkan, IPNU-IPPNU bisa memberikan kekayaan untuk mengambil keputusan untuk bisa memberikan sesuatu yang lebih. IPNU-IPPNU bukan merupakan organisasi masyarakat biasa. Namun merupakan organisasi kader jadi salah menempatkan maka salah mengkader. Meskipun hanya puluhan bukan suatu masalah karena itu adalah kader.

"Kita harus memiliki opini bahwa Indonesia ini butuh NU, tanpa NU Indonesia tidak keren seperti itu misalnya," terangnya.

Dengan dikukuhkan Alumni IPNU-IPPNU Bojonegoro ini, Khofifah berharap, Alumni IPNU-IPPNU bisa menjadi bagian membangun akses untuk kader IPNU-IPPNU yang masih aktif berorganisasi. Karena dengan begitu, aktifis IPNU-IPPNU akan merasa memiliki senior, sebagai tempat mengembangkan jati diri.

"Dan yang jelas bisa menambah eksistensi,  karena saat ini eksistensi IPNU-IPPNU sedang menurun," tandas perempuan yang dikabarkan bakal dicalonkan sebagai Gubernur Jatim ini menambahkan.

Sementara itu Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa IPNU-IPPNU memiliki modal yang cukup kuat untuk pengkaderan.

"Didalam IPNU-IPPNU pengkaderan pertama kali dibentuk," ujar Bupati Banyuwangi ini menyampaikan. 
 
Azwar Anas juga memotivasi kader IPNU-IPPNU untuk berwirausaha tanpa harus repot mencari lowongan pekerjaan. Dalam jiwa kader pertama jangan pernah ditanamkan bagaimana cara melamar pekerjaan namun bagaimana cara menciptakan pekerjaan.

"Dimana seorang pelajar harus memiliki program inovatif dan bisa keluar dari sangkar masing-masing jangan mau hanya berdiam diri," sambungnya.
 
Masih menurut mantan Sekjen PP IPNU, menjadi seorang IPNU-IPPNU harus bisa eksis tidak hanya dilingkup kecil,  namun di lingkup yang luas. Karena setiap orang memiliki modal yang cukup kuat dan sumber daya menjadi nomor satu. Selain itu bersinergi antar sesama menurut Azwar juga diperlukan. 

“Di NU harus solid, tidak pernah berhenti belajar dan berusaha keras. Dari dunia IPNU saya mendapatkan keberkahan, karena sudah dikader dari awal," pungkas Ketua PW ISNU Jawa Timur ini menyampaikan. .(M. Yazid/Muslim Abdurrahman)


Terkait