Meski Sederhana, Harlah Ke-71 Fatayat NU Bojonegoro Tetap Semarak
Ahad, 25 April 2021 | 04:00 WIB
Bojonegoro, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengadakan Harlah ke-71 Fatayat secara sederhana karena pandemi Covid-19. Meski sederhana, namun semarak karena kehadiran Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, Rais Syuriyah dan ketua Tanfidziyah PCNU Bojonegoro, KH Maimun Syafi'i dan dr Choled Ubed.
Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, Ifa Khoiriya Ningrum, mengucapkan terima kasih atas kehadiran semuanya. "Fatayat sejak didirikan tahun 1950, sekarang Harlah ke-71," ungkapnya saat peringatan Harlah Fatayat di aula lantai 2 PCNU Bojonegoro, Sabtu (24/4).
Menurut Ifa, beberapa rangkaian diadakan untuk menyemarakkan Harlah Fatayat NU di Bojonegoro mulai ziarah muassis (pendiri) NU di tingkat kecamatan masing-masing dan ranting yang serentak dilakukan. Selain itu, juga ada pengibaran bendera Fatayat NU di setiap rumah kader Fatayat.
“Serta men-tasharruf-kan mukena di sekitar kader Fatayat se-Bojonegoro. Termasuk Ramadhan Sehat dengan memberikan makanan kepada ibu hamil dilakukan seminggu sekali untuk berbuka puasa,” ujarnya.
“Sekarang puncak Harlah berlangsung khatmil Qur'an yang diikuti para penghafal Qur’an kader Fatayat se-Bojonegoro. Semoga rangkaian kegiatan harlah Fatayat Bojonegoro dapat diridhai Allah SWT," sambung Ifa.
Diharapkan, para kader Fatayat di Bojonegoro bisa memberikan kontribusi nyata buat lingkungan terkecil, mulai keluarga hingga masyarakat sekitar. "Keberadaan Fatayat harus memberikan dampak nyata bagi sekitar," jelas Dosen Unugiri Bojonegoro ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PCNU Bojonegoro dr Cholid Ubed mengucapkan selamat Harlah ke-731 Fatayat NU. Berbagai bakti masyarakat ditunjukkan kader perempuan NU di Fatayat. Kegiatan tersebut bisa menjadi contoh Banom NU Bojonegoro yang lainnya, seperti Ansor, IPNU, dan IPPNU.
“Berkah Fatayat di bulan Ramadhan, menjadi rahmatan lil 'alamin bermanfaat untuk semuanya kegiatan yang dilakukan," ungkap ketua PCNU Bojonegoro dua periode ini.
Dihadiri Bupati
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sambutannya menyebut masuk di kantor PCNU seperti berada di rumah sendiri. Kehangatan, kedekatan, dan keakraban dengan seluruh kader NU membuatnya senang sekali.
"Sebagai perempuan utamanya kader NU, berkarier itu tidak harus keluar rumah. Tetapi, di rumah juga bisa dilakukan dengan mendidik dan mengasuh anak yang baik," sebut Bupati perempuan pertama Bojonegoro ini.
Dalam sebuah riset maupun literature, lanjut dia, karakteristik perempuan itu disiplin, sangat patuh, dan memiliki kecerdasan tinggi. Peran NU yang mengakses ke Pemkab Bojonegoro sudah tepat, karena Pemkab membuka lebar kerja sama dengan semua.
"Peranan penting bisa dilakukan di bidang ekonomi, kesejahteraan, dan digitalisasi. Seperti acara sekarang ini tidak perlu terlihat pesertanya banyak. Namun, bisa diviralkan melalui media elektronik maupun streaming. Berbeda dengan dulu, tidak puas kalau pesertanya tidak terlihat banyak," imbuhnya.
KH Maimun Syafi'i dalam kultum Ramadhan sebelum berbuka puasa menceritakan soal apa saja yang dirahasiakan Allah, di antaranya Lailatul Qadar dan ridha. Pasalnya, Lailatul Qadar tidak ada yang tahu kapan berlangsung.
"Begitu halnya ridha yang hanya ketetapan Allah, tidak ada seorang pun yang mengetahuinya," pungkas Kiai Maimun.
Puncak Harlah juga diikuti seluruh perwakilan PAC Fatayat se- Bojonegoro. Seluruh perwakilan Banom NU mulai Muslimat, Ansor, IPNU, IPPNU, ISNU, Pagar Nusa, hingga Pergunu juga hadir. Selain buka puasa bersama, puncak Harlah Fatayat NU di Bojonegoro diisi dengan tiup lilin dan pemotongan tumpeng.
Kontributor: M. Yazid
Editor: Musthofa Asrori