MI Darul Ma’arif 1 Serut Bantul Bangun Gedung Baru, GKR Bendara Lakukan Peletakan Batu Pertama
Sabtu, 27 September 2025 | 15:00 WIB
GKR Raden Ajeng Nurastuti Wijareni atau Gusti Bendara saat menghadiri peringatan Harlah ke-55 MI Darul Ma’arif 1 Serut, Bantul, DIY, Jumat (26/9/2025). (Foto: NU Bantul)
Bantul, NU Online
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ma’arif 1 Serut, yang terletak di Dusun Gupakwarak, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kini memasuki tahap kedua pembangunan gedung barunya.
Pembangunan ini diresmikan melalui prosesi peletakan batu pertama oleh Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Raden Ajeng Nurastuti Wijareni atau Gusti Bendara, pada Jumat (26/9/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-55 madrasah tersebut.
Dalam sambutannya, GKR Bendara menyampaikan apresiasinya atas peran MI Darul Ma’arif 1 Serut dalam dunia pendidikan dan pelestarian budaya lokal. Ia juga menanam pohon sawo kecik sebagai simbol harapan agar madrasah semakin kokoh dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Baca Juga
17 Ambulans Gratis dari Koin NU Bantul
"Pendidikan, agama, dan seni budaya bisa berjalan beriringan. Terima kasih sudah menguatkan budaya sendiri agar generasi muda mencintai warisan leluhur dan tidak kalah oleh budaya luar," ujar putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X itu.
Kunjungan GKR Bendara disambut hangat oleh para siswa, guru, dan warga sekitar. Bahkan, ia sempat berdialog langsung dengan para siswa dan menjanjikan kunjungan gratis ke Keraton Yogyakarta bagi mereka.
“Silakan nanti Pak Lurah membuat surat, dan akan kita gratiskan masuk keraton. Bapak dan Simbah juga monggo ndherek,” ucapnya, disambut sorak kegembiraan para siswa.
Baca Juga
Pondok Aswaja Lintang Songo Bantul
Kepala MI Darul Ma’arif 1 Serut, Sri Handayani, mengungkapkan bahwa pembangunan tahap dua ini sangat penting karena sekolah masih kekurangan ruang belajar. Saat ini, dari sekitar 250 siswa yang ada, sebagian terpaksa belajar di rumah warga atau bangunan semi permanen dari triplek dan seng yang berdiri di atas tanah sewa.
“Setiap kelas berisi 28 anak. Kami sangat berharap empat ruang kelas baru ini bisa segera selesai, agar seluruh siswa bisa belajar dengan nyaman. Apalagi sekolah kami juga mengembangkan kurikulum berbasis budaya untuk melestarikan kearifan lokal,” jelasnya.
Sri Handayani juga menambahkan bahwa pembangunan ini masih membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.
“Kami membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya agar proses pembangunan bisa rampung dan benar-benar memberi manfaat nyata bagi siswa,” ujarnya.
Lurah Sendangsari, Durori yang hadir dalam acara tersebut bersama Kepala Kantor Kemenag Bantul, H. Muntolib serta sejumlah pejabat Kemenag lainnya, menyampaikan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh pihak Keraton Yogyakarta.
“Sungguh ini kebahagiaan luar biasa bagi kami. Di usia ke-55 tahun, baru kali ini pihak Keraton rawuh ke sini. Semoga membawa keberkahan bagi kita semua,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Durori juga menekankan peran MI Darul Ma’arif 1 Serut dalam mendidik generasi muda sekaligus menjaga seni budaya lokal. “Madrasah ini tak hanya fokus pada akademik dan agama, tapi juga aktif dalam pengembangan budaya seperti macapat, geguritan, dan tari tradisional,” tambahnya.