Mudik Lebaran, Puluhan Bus Antar Santri Tebuireng Mudik Didampingi Pengurus
Ahad, 31 Maret 2024 | 20:52 WIB
Asatidz Tebuireng melepas santri mudik ke kampung halaman masing-masing (Foto: Syarif Abdurrahman/NU Online)
Jombang, NU Online
Puluhan armada bus berkumpul di area parkir Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) untuk mengantarkan santri Pondok Pesantren Tebuireng mudik bersama ke kampung halaman masing-masing, Sabtu (30/3/2024).
Menurut Pengawas Pondok Pesantren Tebuireng KH Irfan Yusuf (Gus Irfan), bus-bus tersebut bertujuan mengantarkan santri Tebuireng untuk libur Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.
"Ada 4000 santri yang mudik ke kampung halaman. Pihak pesantren menyiapkan 80 armada bus untuk kepentingan mudik bersama ini," jelasnya.
Menurutnya, para santri tersebut diizinkan pulang setelah sebelumnya melakukan khataman ngaji Ramadhan. Bagian keamanan dan perizinan terlebih dahulu mengecek kitab-kitab yang dikaji santri. Setelah dirasa lengkap maknanya, maka diizinkan mudik.
Proses selanjutnya yaitu penutupan pengajian Ramadhan bersama pengasuh Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfud dan asatidz. Setelah doa bersama dan salaman, santri mulai mempersiapkan barang bawaannya.
Setelah subuh, ribuan santri Tebuireng Jombang memadati lapangan parkir area makam Gus Dur. Kebanyakan dari mereka berpakaian putih. Puluhan armada bus juga berjajar di halaman parkir itu. Keberangkatan santri ke kampung halaman ini dilepas oleh KH Irfan Yusuf beserta asatidz.
"Sengaja kita samakan supaya terkoordinir, orang tua juga bisa tenang. Kita tahu kalau menjelang lebaran transportasi umum agak susah," katanya.
Ia menambahkan, untuk memastikan keamanan dari para santri, pihak Pesantren Tebuireng mengirim perwakilan pengurus di setiap bus. Selama di perjalanan, pengurus tersebut lah yang memastikan santri sampai di tempat pemberhentian yang disepakati dan dijemput orang tuanya.
Bus yang akan berangkat di kelompok per daerah tertentu. Khususnya di daerah Jawa dan Sumatera. Setiap santri tinggal mencari bus yang berangkat ke daerahnya dan menempati tempat duduk yang sudah dikasih tahu sebelum berangkat.
Dengan begitu, wali santri Tebuireng yang berada di luar Jombang tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk menjemput putra-putrinya. Cukup menunggu di tempat pemberhentian yang disepakati. Umumnya berhenti di alun-alun setiap daerah atau masjid Agung setempat.
"Tentu saja, masing-masing santri dikelompokkan sesuai dengan tempat tujuannya. Sehingga memudahkan mereka menuju kampung halaman," imbuhnya.
Selain itu, untuk yang mudik lewat pesawat terbang akan diantarkan hingga bandara Djuanda Surabaya. Begitu juga yang lewat kapal laut akan dikondisikan hingga pelabuhan.
“Mereka kembali ke pesantren Tebuireng pada 21 April 2024,” pungkas
Sementara itu, pengurus Pesantren Tebuireng Ahmad Fikri yang ikut mengantarkan santri menjelaskan jika ia ditugaskan mengantarkan santri untuk wilayah Kudus dan sekitarnya. Ia berangkat bersama temannya berangkat pukul 07.00 WIB dengan melewati jalur pantura.
Ia membawa kertas berisikan nama-nama santri dan asal daerahnya. Setiap santri yang sudah turun ditandai dan selanjutnya dilakukan laporan ke atasan.
"Selama perjalanan, kita jadi orang tua santri. Mulai masuk bus hingga sampai tujuan. Memastikan barang bawaan aman juga. Setelah selesai, nanti kembali ke pesantren lagi," tutupnya.