Mulai Libur, Santri Buntet Pesantren Kembali ke Pondok Sepekan setelah Idul Fitri
Kamis, 13 April 2023 | 23:45 WIB
Cirebon, NU Online
Pondok Buntet Pesantren sudah mulai meliburkan kegiatan pesantren sejak 15 Ramadhan 1444 H atau bertepatan Jumat, 7 April 2023 M. Liburan tersebut berlangsung sampai tanggal 8 Syawal 1444 H atau bertepatan dengan Ahad, 30 April 2023 M.
Ketua Bidang Kepesantrenan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren K M Lutfi NZ menjelaskan bahwa setelah libur itu, santri mulai diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Artinya, santri juga boleh untuk tetap tinggal di pesantren.
"Di bulan Ramadhan acuannya kegiatan di pondok, pasaran. Selesainya kegiatan pasaran tanggal 15-20 Ramadhan. Setelah khatam, kita liburkan. Adapun ada santri yang belum pulang itu hak santri," katanya kepada NU Online pada Kamis (13/4/2023).
Meskipun pengajian sudah khatam, beberapa santri ada yang masih tinggal di pesantren mengingat madrasah yang belum libur sampai Senin (10/4/2023) lalu. Karenanya, ia menegaskan tidak ada pertentangan antara ketetapan pesantren dan madrasah. "Buktinya setelah selesai masih ada yang tinggal sampai madrasah libur," ujarnya.
Selain faktor pengajian yang sudah khatam, para santri dibolehkan pulang pada pertengahan Ramadhan juga karena mempertimbangkan arus mudik yang mendekati lebaran akan semakin padat.
"Kami juga mempertimbangkan keselamatan para santri," kata kiai yang juga Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Mekanika Pusat Keunggulan (PK) Buntet Pesantren itu.
Karenanya, ia kembali menegaskan bahwa memang setiap tahunnya, Pondok Buntet Pesantren meliburkan kegiatan pengajian dan mulai membolehkan para santri kembali ke rumah masing-masing pada tanggal 15-20 Ramadhan. Sementara untuk kembali ke pondok, pihaknya mewajibkan pada tanggal 8 Syawal setiap tahunnya.
"Masuk kembali sepekan selepas Idul Fitri," katanya.
Sebab, jelas Kiai Lutfi, pada tanggal tersebut, Pondok Buntet Pesantren menggelar Raya Kupat (Lebaran Ketupat), lebaran bagi orang-orang yang berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal sekaligus menjadi momentum silaturahim masyarakat sekitar dan wali santri dengan para kiai.
"Kita punya lebaran ketupat. Kalau lebaran ketupat open house kiai untuk masyarakat sekitar juga wali santri. Pas juga bersilaturahim Idul Fitri ke kiainya masing-masing," katanya.
Lebih lanjut, Kiai Lutfi sendiri berpesan kepada para santri agar selalu bersikap layaknya santri di rumah dan di lingkungan masing-masing. Sebab, setiap laku dari santri harus dipertimbangkan keberadaan pesantren dan kiainya yang menjadi latar belakang diri masing-masing.
"Kita berbuat sesuatu dengan melihat latar belakang sebagai seorang santri. Kita berbuat sesuatu harus menjaga nama baik Buntet Pesantren. Apa yang kita kerjakan jangan melihat dirii sendiri, karena di belakang ada nama kiai kita, ada nama pesantren kita," pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan