'New Normal' di Pesantren, LAZISNU Jatim Distribusikan 7.000 Masker untuk Santri
Rabu, 24 Juni 2020 | 14:00 WIB
Penyerahan 500 masker kepada KH Abdussalam Mujib Pengasuh Pesantren Al Akhoziny Sidoarjo. (Foto: NU Online/Haris)
Sidoarjo, NU Online
Satuan Tugas (Satgas) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur Tanggap Covid-19 dan Rabithah Maahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Jawa Timur melalui NU Care-LAZISNU (Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama) Jawa Timur mendistribusikan 7.000 masker ke 25 pesantren di Jawa Timur,
Bantuan tersebut diberikan secara berkala dengan mendatangi pesantren-pesantren yang dituju. Di antara sekian pesantren yang mendapat bantuan seperti Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo.
Sekretaris NU Care-LAZISNU Jawa Timur, Moch Rofi’i Boenawi saat memberikan bantuan masker di pesantren ini mengatakan, kebijakan new normal atau tatanan kenormalan baru di beberapa daerah sudah mulai diterapkan. Untuk itu, pesantren harus siap dengan segala kebijakan yang diambil.
“Pesantren harus harus siap menghadapi new normal di tengah pendemi,” kata Rofi’i, sapaan akrabnya usai memberikan masker, Selasa siang (23/6).
Ia menambahkan, nominal masker yang diberikan sebanyak 500 masker. Semunya diperuntukkan kepada santri. Ia berharap santri rutin memakainya guna menjaga penularan Covid-19 di pesantren.
Pria yang juga alumni Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo ini mengatakan, para santri di pondok pesantren harus tetap beraktivitas seperti biasanya, tetapi tetap menaati protokol kesehatan.
“Meski di pesantren dirasa aman, para santri harus tetap waspada dan selalu menggunakan masker saat beraktivitas,” tuturnya.
Rofi’i Boenawi yang didampingi Dodi Dyauddin Manajer Operasional NU Care-LAZISNU Jawa Timur ini ditemui langsung KH Abdussalam Mujib Pengasuh Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Kiai Salam Mujib mengatakan, saat ini para santri sangat membutuhkan masker.
“Di sini ada 2.000 santri plus dengan santri putri sekitar 3.500,” kata KH Abdussalam Mujib saat menerima kedatangan tim NU Care-LAZISNU Jawa Timur.
Meskipun santri baru diwajibkan membawa masker, tapi persiapan masker memang harus banyak. Paling tidak setiap santri bersedia lebih dari satu masker. Begitu juga dengan pengajar atau ustaz pesantren. “Setiap santri harus punya minimal dua masker,” kata Kiai Salam.
Kiai Salam juga mengapresiasi langkah cepat Satgas NU Jatim Tanggap Covid-19 atas kepeduliannya terhadap pesantren. “Kami mengucapkan terima kasih kepada para donatur melalui LAZISNU Jawa Timur,” pungkas Kiai Salam.
Kontributor: Haris
Editor: Syamsul Arifin