NU Jateng: Gerakan Taawun Tingkatkan Kinerja MWC dan Ranting NU
Rabu, 12 Mei 2021 | 09:00 WIB
Semarang, NU Online
Tumbuhnya semangat At-Taawun atau kerja sama di kalangan Nahdliyyin Jawa Tengah berhasil meningkatkan performance dan kinerja organisasi dalam berkhidmah kepada umat di akar rumput.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Muhammad Muzamil mengatakan, salah satu indikasi keberhasilan itu dalam beberapa tahun terakhir berdiri sejumlah fasilitas layanan umum (fasum) yang dikelola pengurus ranting maupun MWCNU.
"Ini perlu kami sampaikan bahwa keberhasilan itu adalah hasil gotong royong warga NU bukan hadiah dari seseorang," kata kiai Muzamil kepada NU di Semarang Selasa (11/5).
Dikatakan, fasum yang bermunculan di ranting itu di antaranya klinik kesehatan, madrasah, pertokoan, dan usaha-usaha kecil yang tumbuh sehat. Geliat ini pada akhirnya menjadi penyangga masyarakat dalam menghadapi berbagai problem akibat badai pandemi sejak setahun lalu.
Selain itu, semangat At-Taawun yang menjadi bagian dari nilai-nilai gerakan mabadi khaira ummah yang dicanangkan pada Muktamar NU tahun 1939 di Magelang juga mempengaruhinya kinerja manajemen dan kesekretariatan jamiyah di ranting dan MWC mulai tertata dan semakin rapi.
"Inilah modal besar PWNU Jateng dalam membangun semangat kemandirian sehingga dapat menghindari ketergantungan kepada siapapun," ujarnya.
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Ami) mengatakan, upaya PWNU Jateng dalam membesarkan jamiyah NU dengan menggelorakan dan menanamkan semangat At-Taawun di kalangan Nahdliyin merupakan langkah yang tepat sekali.
Menurutnya, jika ditarik ke belakang lagi bisa disaksikan strategi yang ditempuh salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbullah atau mbah Wahab sebelum mendeklarasikan berdirinya NU pada tahun 1926 yakni meletakkan dasar-dasar kerja sama dalam membangun ekonomi umat melalui nahdlatut tujjar.
"Kami berharap ghirah Nahdlatut Tujjar juga bisa dibangkitkan kembali dalam upaya membesarkan sekaligus memperkuat kemandirian NU," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz