NU Jateng: Relawan Pemulasaraan Jenazah Akibat Covid-19 Sangat Dibutuhkan
Sabtu, 13 Februari 2021 | 10:30 WIB
Semarang, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng KH Muzammil mengatakan, untuk memastikan bahwa pasien yang wafat diakibatkan oleh wabah Covid-19 benar-benar dirawat sesuai syariat, harus dirawat oleh petugas yang paham tentang fiqih jenazah dan sesuai protokol kesehatan.
"Karena selama ini ada keterbatasan tenaga pemulasaraan, maka PWNU Jateng berinisiatif menggelar kursus khusus untuk menyediakan tenaga ahli relawan pemulasaraan jenazah akibat Covid-19," ujarnya.
Hal itu disampaikan Ketua PWNU Jateng saat membuka Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Akibat Covid-19 yang diselenggarakan oleh PW Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Jateng di Kantor PWNU Jateng Jalan dr Cipto 180 Semarang, Jumat (12/2).
Disampaikan Kiai Muzammil, untuk memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan memakamkan sesuai ketentuan fiqih dan sesuai protokol kesehatan, maka pemahaman secara utuh harus dimiliki para petugas pemulasaraaan.
"Jika merawat jenazah non Covid-19, tentu masyarakat bersama Kaur Kesra di desa atau Modin sudah memahami dan terbiasa melakukan jika ada yang meninggal dunia. Namun, jika jenazah akibat Covid-19 maka banyak yang takut karena harus dilakukan sesuai protokol kesehatan," jelasnya.
Kiai Muzammil berharap agar masyarakat tetap sehat wal afiat, panjang umur, dan mendapatkan keberkahan dari Allah Ta'ala. Namun juga harus dipahami bahwa setiap makhluk yang bernyawa tentu akan menemui ajalnya. "Jika tiba saatnya semoga husnul khatimah," doanya yang diamini para peserta utusan PCNU se-Jateng.
"Merawat jenazah sesuai ketentuan fiqih hukumnya adalah fardhu kifayah. Tentu jika sampai tidak ada yang merawat, kita akan berdosa," sambungnya.
Ketua PW LKNU Jateng Aris Sunandar menambahkan, ketika masih masa pandemi, semua difasilitasi oleh pemerintah. "Namun, jika ketentuan masa pandemi sudah dicabut, sementara virus Corona masih ada, maka akan menjadi tanggung jawab bersama anggota masyarakat untuk bergotong-royong menjadi relawan," ujarnya.
Karena itu ia berharap agar pelatihan Pemulasaraan Jenazah Akibat Covid-19 ini juga ditindaklanjuti oleh LKNU PCNU se-Jateng.
Sekretaris PWNU Jateng H Hudallah Ridwan Naim kepada NU Online, Sabtu (13/2) menjelaskan, kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 yang berlangsung di PWNU Jateng kemarin merupakan putaran kedua diikuti oleh PCNU se-eks Karesidenan Surakarta, Semarang, dan PWNU Yogyakarta.
"Masing-masing mengirimkan delegasi 5 orang. Sedangkan putaran pertama diikuti oleh peserta dari eks-Karesidenan Pati. Putaran ketiga Jumat depan akan diikuti oleh peserta dari eks-Karesidenan Pekalongan, Kedu, dan Banyumas," ungkapnya.
Disampaikan, keikutsertaan peserta dari PWNU Yogyakarta karena mereka memandang pelatihan yang dihelat oleh PWNU Jawa Tengah sangat penting bagi PWNU Yogyakarta. Sehingga diharapkan hasil pelatihan bisa diaplikasikan di PCNU se-Yogyakarta.
"Alhamdulillah, peserta sangat antusias mengikuti tahapan-tahapan pelatihan. Di Jawa Tengah sendiri pelatihan akan ditindaklanjuti hingga tingkat MWC dan ranting sesuai kebutuhan oleh PCNU masing-masing," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Musthofa Asrori