Lombok Tengah, NU Online
Mungkin di dinding facebook anda pernah terlintas tagar #NgajiDiRumahAja yang jika diklik isinya ceramah-ceramah tuan guru. Ini tagar yang dipopulerkan Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kabupaten Lombok Tengah sejak tanggal 1 Ramadhan 1441 H lalu hingga sekarang.
Ketua Pengurus Cabang LTNNU Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Ahmad Jumaili mengatakan, tagar ini dibuat untuk mempopulerkan ngaji di rumah di saat Covid-19 melanda kita semua. Mengingat dibatasinya semua aktivitas sosial sejak Covid-19 ini masuk NTB membuat masyarakat tak bisa menjalankan kegiatan Ramadhan seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya masjid-masjid, pesantren, dan majelis ta'lim kalau Ramadhan seperti ini ramai setiap sore dengan pengajian. Tapi karena social distancing, semuanya tak bisa kita lakukan," ujarnya kepada NU Online Sabtu, (9/5/) malam.
Karena itu lanjutnya, pihaknya menginisiasi untuk mengajak sejumlah tuan guru dan ustadz untuk mengadakan pengajian online di rumahnya dan direkam menggunakan handphone.
"Alhamdulillah, ada 5 orang tuan guru dan ustad yang berparisipasi untuk ikut dalam program ini, ngaji kita lakukan mulai subuh sampai isya' selepas shalat tarawih," jelas Jumaili.
Hastag #NgajiDirumahAja ini kemudian dilakukan live streaming melalui beberapa media, antara lain fanpage facebook LTNNU Lombok Tengah, Channel Youtube 99 TV LTNNU Lombok Tengah, dan sejumlah radio lokal di Lombok.
"Kami meminta tolong Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB untuk bisa menyambungkan kami dengan radio-radio lokal dan alhamdulillah, 5 radio lokal ikut menyiarkannya selama Ramadhan ini," ungkapnya.
Untuk saat ini tambahnya, kualitas "#NgajiDirumahAja ini berlangsung apa adanya. Karena hanya bermodalkan HP yang dimiliki masing-masing tuan guru yang kemudian mereka live streaming sebagai admin di akun fanpage LTNNU Lombok Tengah.
"Kualitasnya ya apa adanya, karena LTNNU Loteng tidak punya modal untuk membelikan para Tuan Guru kita ini microphone clip on dan tripod yang bagus, sehingga gambarnya seperti itu, tapi kami syukuri saja," ucapnya.
Salah seorang tuan guru yang berpartisipasi dalam kegiatan #NgajiDirumahAja LTNNU Loteng ini TGH Supardi Ramli mengatakan, media sosial menjadi dunia baru masyarakat pesantren terutama para ustadz dan tuan guru.
Dikatakan, selama ini para ustadz dan tuan guru lebih konsentrasi mengadakan pengajian di bilik-bilik pesantren dengan sistem konvensional, sementara kelompok lain di luar pesantren justru sangat aktif berdakwah di media sosial dan internet karena mereka sadar, milenial dan generasi muda sekarang kebanyakan berkumpul di dunia online.
"Karena kita mengabaikan dakwah di wilayah ini, akhirnya yang mengisi adalah kelompok-kelompok di luar pesantren yang notabene kajian-kajian keagamaannya tidak konprehensif dan rata-rata beraliran wahabisme," jelasnya.
Karena itu, tuan guru muda ini mengajak para ustadz dan tuan guru di pesantren untuk ikut serta mengisi pengajian-pengajian di dunia online seperti yang diinisiasi LTNNU Lombok Tengah.
Namun demikian, Pengasuh Pesantren Ma'arif Darul Atqiya ini berpendapat, cara-cara mengaji di pesantren harus tetap di pertahankan seraya terus mengembangkan cara dakwah yang lebih inovatif melalui online.
"Cara dakwah kita tak perlu diubah, hanya perlu ditambah, kalo kemarin-kemarin hanya kita hanya mengaji di depan santri yang mondok, sekarang kita tambah pengajiannya untuk santri-santri milenial yang ngajinya di medsos," pungkasnya.
LTNNU Lombok Tengah sebelumnya juga aktif mengadakan program literasi pesantren yang dinamakan Madrasah Literasi Digital Nahdlatul Ulama (Maridinu). Kegiatan ini berupa pelatihan menulis, desain grafis, dan videografis. Sasarannya para santri dan pesantren agar mau terbuka dengan dakwah yang lebih luas di dunia digital dan online.
Kontributor: Hadi
Editor: Abdul Muiz