Bojonegoro, NU Online
Perhatian Ahbabul Musthofa Bojonegoro (AMB), Jawa Timur, melestarikan tradisi mengaji ditunjukkan dengan membagikan seratusan meja kecil untuk mengaji para kiai atau ustadz. Meja tersebut dibagikan ke beberapa mushala, masjid, dan pondok pesantren.
"Tujuannya agar tetap berdakwah dengan ngaji bandongan, AMB infaqkan meja ngaji ke beberapa pesantren dan lembaga pendidikan," kata Pembina Ahbabul Musthofa Kabupaten Bojonegoro Habib Farid Al-Jufry kepada NU Online, Kamis (7/5).
Menurutnya, sumbangan puluhan meja untuk ngaji para kiai atau ustadz ini diberikan kepada beberapa pesantren atau lembaga pendidikan. Harapannya bisa digunakan belajar untuk mengaji agar pesantren dan lembaga pendidikan tetap menggunakan sistem bandongan.
"Melestarikan tradisi bandongan, di mana tradisi bandongan itu seorang kiai atau ustadz membaca kitab. Kemudian yang lain, santri maknani dan di bulan Ramadhan ini sangat tepat," jelasnya.
Disampaikan, meski saat ini tidak memungkinkan untuk mengadakan kegiatan yang mengumpulkan massa, setidaknya pada waktu yang lainnya bisa digunakan oleh kiai dan santrinya mengaji Al-Qur'an atau kitab kuning.
"Saat ini memang lagi fokus dengan mengaji virtual," ungkapnya.
Habib Farid menambahkan, mayoritas pesantren maupun lembaga pendidikan Islam, seringkali melakukan ngaji balah atau dengan sistem pandangan seperti ini. Namun beberapa tempat mungkin juga kekurangan meja, sehingga oleh Ahbabul Musthofa Bojonegoro memberikan respons yang baik.
"Ahbabul Musthofa mentasarufkan puluhan meja untuk ngaji para kiai atau ustadz dalam rangka tetap menjaga tradisi bandongan dan juga mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif," terangnya.
Pembagian meja ngaji tersebut disalurkan langsung kepada masjid, mushala dan pondok pesantren tersebar se-Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Para pengasuh pondok pesantren merasa terbantu adanya bantuan meja tersebut.
Seperti yang diungkapkan ustadz Su'udin Aziz, pengurus pesantren alternatif gubug taqrib Desa Sendangejo Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Meskipun meja kecil untuk mengaji, tetapi sangat penting digunakan saat mengaji.
"Meja kecil ini bisa dimanfaatkan mengaji, termasuk saat tadarus di bulan ramadhan sekarang ini," tutur Udin yang juga dosen di IAI Sunan Giri Bojonegoro itu.
Kontributor: M Yazid
Editor: Abdul Muiz