NU Pati Fasilitasi Rapid Test Gratis untuk Puluhan Santri Lirboyo
Ahad, 5 Juli 2020 | 12:30 WIB
Pati, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati, Jawa Tengah memberikan fasilitas rapid test (tes cepat) secara gratis bagi Himpunan Santri Pati Lirboyo (Hispal) di halaman gedung PCNU setempat, Sabtu (4/7).
Kegiatan yang diikuti oleh 93 santri Lirboyo ini terlaksana atas inisiatif PCNU Pati melalui NU Peduli Covid-19 dan Rabithah Ma'hid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Pati. Kegiatan terlaksana dengan baik juga atas koordinasi yang dijalin PCNU dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pati sebelumnya.
Ketua PCNU Kabupaten Pati, Kiai Yusuf Hasyim mengatakan, langkah itu sebagai upaya dalam memfasilitasi santri sebelum kembali ke pondok, terutama pondok di luar kota yang mensyaratkan rapid test. Sebab menurutnya, santri adalah bagian dari SDM NU.
“Senin nanti, 93 santri tersebut akan berangkat ke Lirboyo. Kami juga ikut membantu menyediakan fasilitas transportasi. Karena diharuskan sesuai protokol kesehatan, ada sekitar empat bus yang akan membawa para santri tersebut,” ujarnya.
Dia menjelaskan, fasilitasi rapid test dan pemberangkatan santri ini merupakan tahap pertama. Diupayakan ke depan akan dilakukan tahap-tahap berikutnya. Sebab, pihaknya telah mengajukan permohonan ke Gugus Tugas kabupaten untuk sebisa mungkin memfasilitasi seluruh santri Pati yang membutuhkan.
“Di samping itu, alhamdulillah kami di NU banyak mendapat donasi dari berbagai pihak. Mereka turut membantu para santri kembali ke pesantren, bukan hanya rapid test, melainkan juga mengawal santri sampai kembali ke pondok,” terangnya.
Sejauh ini, PCNU juga tengah melakukan komunikasi melalui pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), jikalau terdapat pesantren-pesantren lain yang juga mensyaratkan rapid test bagi santri sebelum kembali ke pondok.
“Kalau (pesantren) tidak mensyaratkan rapid test, ya cukup dengan surat kesehatan dari Puskesmas. Tapi bagi pesantren-pesantren yang membutuhkan rapid test nanti kita komunikasikan dengan satuan gugus tugas agar bisa terlayani di PCNU ini,” tambahnya.
Terkait jumlah data yang ada di NU Pati, lanjut Yusuf Hasyim, santri yang mondok di luar kota ada sekitar 500-an lebih. Hanya saja, tidak secara keseluruhan mensyaratkan rapid test.
“Tidak semua mensyaratkan. Kalau seperti santri Gontor dan Tegalrejo sudah kami laksanakan. Ini yang dari Jombang dan Lirboyo juga mensyaratkan. Kalau yang dekat seperti di Yanbu’, jumlahnya memang cukup banyak, tapi karena dekat kita pertimbangkan, apakah perlu rapid test atau cukup surat keterangan sehat,” kata Yusuf.
Untuk pesantren di Pati sendiri, kata Kiai Yusuf, cukup beragam, sebagian ada yang mengharuskan rapid test, sebagian yang lainnya tidak demikian dengan ketentuan panduan protokol yang dibuat.
Keberadaan pesantren di Pati sangat menjamur. Data menunjukkan sekitar 220 pesantren dengan kapasitas santri sekitar 19 ribu lebih. Jumlah yang tidak sedikit itu tentu memiliki kebijakan-kebijakan yang beragam dalam menghadapi Covid-19 di lingkungan pesantren.
“Sebagian pesantren sudah siap rapid test secara mandiri. Seperti yang dilakukan Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Guyangan, Trangkil, Kabupaten Pati, pengasuhnya KH Muhammad Najib Suyuthi membiayai rapid test santri gratis dengan total 1 miliar lebih," ujarnya.
Kontributor: Lintal Muna
Editor: Syamsul Arifin