Pamekasan, NU Online
Nahdliyin di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur diliputi tanda tanya besar. Itu terkait meninggalnya pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD dr Slamet Martodirdjo, Pamekasan, Jumat (20/3).
Atas hal itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pamekasan meminta masyarakat tidak perlu resah. Sebab, PDP yang meninggal belum tentu positif terjangkit virus corona atau yang dikenal covid-19.
"Kita percayakan ke pihak yang berwenang. Infonya spasimen PDP yang meninggal dalam proses dicek di laboratorium. Tunggu hasil laboratorium, jangan bikin asumsi apalagi menebar isu PDP positif corona," tegas Sektetaris PCNU Pamekasan, KH Abdurrahman Abbas, saat dihubungi di kantor PCNU Pamekasan, Jalan R Abd Aziz, Jungcangcang, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Sabtu (31/3) siang.
Dìterangkan, meninggalnya pasien berstatus PDP yang sudah dirawat di RSUD sejak hari Kamis (19/3) itu belum bisa dipastikan positif terjangkit virus corona. Sebab, ada kemungkinan terjerat penyakit lainnya.
“Bisa saja penyakitnya demam berdarah atau penyakit lainnya. Asumsi bahwa pasien terkena corona belum bisa disimpulkan. Karena untuk memastikan itu Covid-19 harus menunggu hasil laboratorium,” tegasnya.
Sementara itu, Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Corona yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Pamekasan, kini masih menunggu hasil pengecekan dari laboratorium di Surabaya. Spesimen pasien yang meninggal dunia tersebut telah dikirim ke Surabaya dan masih menunggu hasilnya.
Ketua Satgas Covid-19 Farid Anwar menegaskan, meskipun sebelumnya pasien yang meninggal itu datang dari Malang, yaitu daerah yang masuk kategori zona merah dalam penyebaran virus corona, pihaknya tetap menunggu hasil laboratorium.
"Kita pasrahkan pada penanganan medis. Ini persoalan virus. Baru ada kejelasan ketika sudah ada hasil dari proses pengecekan di laboratorium," tegasnya.
Sebelumnya diketahui terdapat pasien meninggal di RSUD Pamekasan atas nama Elvyna Anindita Maharani. Anak berumur 11 tahun tersebut berasal dari Lawangan Daya, Kaecamatan Pademawu, Pamekasan.
Elvy menjalani masa perawatan di RSUD selama 2 hari, masuk rumah sakit Kamis (19/3) pukul 20.38 WIB, meninggal Jumat (20/3) siang pukul 12.31 WIB.
Pasien tersebut berasal dari Kabupaten Malang, sampai Pamekasan selasa 17 Maret 2020, dengan keluhan panas, batuk dan diobati sendiri oleh keluarga.
Pada Kamis, ada keluhan mual muntah, lemah dan masih tetap panas. Oleh orang tuanya dibawa ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan Kamis, pukul 20.38 WIB.
Elvy menjalani perawatan di Zal Anak, selanjutnya pada Jumat pukul 12.10 WIB, dipindah ke ruang isolasi, lalu 20 menit kemudian sekitar pukul 12.31 meninggal dunia.
Langkah selanjutnya, pihak RSUD mengirimkan sampel darah Elvy untuk diperiksa di laboratorium Litbangkes di Surabaya. RSUD menunggu hasilnya sekitar 5 hari.
Kontributor: Hairul Anam
Edutor: Aryudi AR