Pringsewu, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, Lampung menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-98 NU. Peringatan Harlah kali ini berbeda dengan Harlah biasanya yang dilakukan selama ini. Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda sampai dengan saat ini, NU Pringsewu menggelar Harlah Bareng PBNU.
Sebagaimana diketahui, PBNU menggelar puncak Harlah versi Hijriyah ini secara daring dan luring dan dipusatkan di Masjid Istiqlal Jakarta pada Ahad (27/2) malam. Acara ini disiarkan langsung oleh berbagai media mulai dari TVRI sampai dengan media sosial Youtube seperti TVNU dan platform medsos lainnya.
“PCNU membersamai Harlah PBNU melalui gelaran Harlah Bareng PBNU di Aula Gedung NU Pringsewu dengan menonton secara live peringatan tahunan ini,” kata Ketua PCNU Pringsewu H Taufik Qurrahim di sela-sela acara.
Pihaknya membatasi peserta sesuai edaran Bupati Pringsewu yang memperbolehkan pertemuan dengan jumlah audiens tidak lebih dari 25% kapasitas gedung pertemuan. Semua ini sebagai ikhtiar agar tidak terjadi penyebaran Covid-19.
Kegiatan yang dihadiri para pengurus PCNU Pringsewu, Banom, Lembaga serta Pengurus Majelis Wakil Cabang NU kecamatan se-Kabupaten Pringsewu ini berjalan dengan lancar dan khidmah. Dua layar besar dipasang untuk menyaksikan momen siaran langsung dari Masjid Istiqlal.
“Acara Harlah Bareng PBNU di Pringsewu ini juga disiarkan secara live (langsung) melalui NU Pringsewu Channel dan Radio Nada Ummat yang dikelola oleh Lembaga Ta’lif wa Nasyr NU (LTNNU) Pringsewu,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, H Taufik mengungkapkan bahwa saat ini penting untuk terus mensyiarkan NU dan kegiatan-kegiatannya melalui berbagai media. Apalagi di masa pandemi seperti ini, media berperan penting untuk tetap menyatukan warga NU.
“NU itu organisasi komunal yang identik dengan kumpul-kumpul. Dengan adanya pandemi, NU menjadi yang paling terdampak. Namun media sosial masih bisa menjadi alternatif untuk tetap berkumpul, untuk terus menggerakkan organisasi,” ungkapnya.
Ia juga meminta kepada warga NU khususnya di Kabupaten Pringsewu untuk terus aktif menyebarkan konten-konten positif ke-NU-an di media sosial. Semakin sering warga NU men-viral-kan kegiatan NU, maka menurutnya akan semakin eksis dan terasa kehadiran NU di tengah-tengah masyarakat.
Jika di Masjid Istiqlal momentum Harlah di Masjid Istiqlal ditandai dengan pemotongan tumpeng, pada Harlah Bareng PBNU di Pringsewu ditandai dengan tasyakkuran makan bersama Nasi Kebuli yakni nasi khas warga negara Timur Tengah.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Aryudi AR