Kudus, NU Online
Sebagai masyarakat intelektual, pelajar harus memiliki sikap patriotisme: cinta tanah air dan rela berkorban untuk bangsa. Juga, pelajar harus mempertahankan, memberi, dan memajukan negara dan nama baik bangsa.
<>
Demikian yang disampaikan sekretaris Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kudus Romadlon dalam seminar pelajar dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diadakan Forkapik IPNU-IPPNU Kudus, Jawa Tengah di Auditorium Akbid Muslimat NU Kudus, Ahad (19/5).
Romadlon mengatakan, pelajar memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan karena tidak hanya dituntut untuk cerdas, tetapi harus kritis terhadap kenyataan sosial dalam kehidupan bangsa dan negara.
“Seorang generasi muda terdidik dituntut berperan aktif dalam meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan maupun rasa nasionalisme,” ujarnya di hadapan pelajar SMA/MA se-Kabupatean Kudus.
Ia menyatakan generasi muda harus mempersiapkan diri dengan selalu membangun yang positif karakter bangsa pada era globalisasi. Di tengah percaturan global, maka fungsi karakter menjadi daya hidup kemampuan berkompetisi dengan bangsa lain.
“Tanpa karakter, generasi masa depan bangsa ini akan terpuruk dalam persaingan global dan akan semakin melemahkan masa depan kebangsaan Indonesia,” tandas Romadlon.
Melihat kondisi demikian, ia menegaskan generasi muda terutama pelajar harus membangun persaudaraan, perdamaian, solidaritas dan anti-kekerasan antarkelompok. Pelajar dapat mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia agar tetap dicintai warga negaranya.
“Kita harus selalu menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri dan golongan atau kelompoknta,” tegas Romadlon di hadapan peserta seminar bertema “Meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan pelajar” tersebut.
Redaktur : Abdullah Alawi
Kontributor : Qomarul Adib