Pemuda Paniai Kibarkan Merah Putih dan Bendera NU di Puncak Bobaigo Papua
Selasa, 17 Agustus 2021 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Republik Indonesia (RI), puluhan pemuda mengibarkan bendera Merah-Putih dan Nahdlatul Ulama (NU) di Puncak Bobaigo, Kabupaten Paniai, Papua. Gunung tersebut terletak di tengah Danau Aikai dan memiliki ketinggian 2000 mdpl.
Sebelum melakukan pendakian itu, PCNU Paniai terlebih dulu mengadakan doa bersama pada malam 17 Agustus 2021. Acara ini dihadiri oleh aparat keamanan setempat dari Pos Maleo Enarotali dan warga sipil dari Paguyuban Tribuana.
“Kita doa bareng memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah, karena sampai sekarang kita masih diberi anugerah berupa kemerdekaan bangsa kita, Indonesia,” tutur Ketua Tanfidziyah PCNU Paniai, Ustadz Ahmad Muslih, kepada NU Online melalui sambungan telepon, pada Selasa (17/8/2021).
Sedangkan kegiatan pendakian dimulai pada pukul 04.30 WIT yang diikuti oleh 40 perwakilan pemuda dari Banser NU dan tukang ojek Paguyuban Tribuana. Mereka berasal dari beragam latar belakang seperti Jawa, Bugis, Makassar, Batak, Toraja, dan Buton. Pendakian ini juga diikuti anggota TNI dari Satgas Pos Maleo Enarotali yang berjumlah 20 orang.
“Di situ ada banyak personel yang mendaki, yaitu dari jajaran anggota ojek Tribuana kemudian bersama pemuda-pemuda yang lain, dari berbagai suku baik itu Jawa, Bugis, Buton juga ada di situ. Total ada 60 peserta yang naik ke atas. 40 sipil dan 20 anggota keamanan Satgas Pos Maleo Enarotali,” ujar Ustadz Muslih.
Usai shalat subuh, peserta yang berjumlah 60 orang itu melakukan pendakian hingga pukul 05.30 sehingga total perjalanan memakan waktu tempuh satu jam untuk tiba di puncak Bobaigo. Setelah itu, dipasang dan didirikan tiang bendera. Lalu mereka mengibarkan bendera merah-putih berukuran besar dan kecil serta bendera NU.
Setelah bendera terpasang, mereka mengadakan upacara dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kemudian para peserta istirahat sejenak, berswafoto, dan menikmati pemandangan indahnya Danau Aikai. Usai istirahat, mereka kembali turun.
Sorenya, mereka kembali melakukan pendakian kedua pada pukul 15.30 WIT untuk mengadakan upacara penurunan bendera. Lalu, para pendaki itu pulang dan meninggalkan Gunung Bobaigo.
Dijelaskan, kegiatan itu rutin dilaksanakan setiap tahun pada 17 Agustus yang diselenggarakan oleh sejumlah anggota Satgas Pos Maleo dan pemuda yang merantau di Paniai. Selain itu, dilakukan pula kerja sama antara petugas keamanan TNI dan polisi yang bertugas di Kabupaten Paniai Papua.
“Harapan dari kami dengan adanya agenda rutin tahunan itu, terkusus bagi masyarakat di Paniai ini semakin memiliki rasa kecintaan yang lebih kepada negara. Jadi ini bisa dijadikan contoh bagi orang Papua dan kita semua biar kecintaan terhadap negara bisa ditingkatkan,” harap Ustadz Muslih.
Sementara itu, Ketua Panitia Tambunan mengatakan bahwa kegiatan pendakian tersebut bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dan gigih dalam merebut kemerdekaan NKRI.
“Dengan diadakannya kegiatan ini semoga masyarakat Paniai Papua akan tumbuh dan tambah cinta terhadap bangsa Indobesia. Di mana Indonesia? Di mataku. Di mata Indonesia? Di hatiku. Akhirnya, dari Paniai Papua kami mengucapkan Dirgahayu ke-76 RI, Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh, Merdeka,” ujar Tambunan.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori